Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Ibu, Kuatlah! Demi Surga Anakmu!

Para pengikut yang setia mendampingi Abdullah bin Zubair makin sedikit, dan ia mengkhawatirkan keselamatan mereka. Tetapi mereka ini tidak mau meninggalkannya sendirian sebagaimana teman-temannya walau nyawa harus menjadi taruhannya. Abdullah bin Zubair menemui ibunya, Asma’ binti Abu Bakar, yang telah berusia hampir 100 tahun dan telah buta matanya. Dia datang untuk mendiskusikan masalah yang dihadapinya. Abdullah bin Zubair menceritakan kepada ibunya situasi yang sedang dihadapinya. Termasuk berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada pasukan yang dipimpinnya. Jumlahnya memang sangat sedikit. Mendengar penuturan putranya tersebut, Asma’ jadi teringat dengan "ramalan" Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam saat melahirkannya. Inilah masa yang digambarkan oleh Rasulullah untuk putranya, dan ternyata ia ditakdirkan untuk menyaksikan kejadian tragis tersebut. Sebagai seorang ibu yang berhati tegar dan sangat teguh memegang kebenaran, Asma’ berkata, "Demi Allah, wahai anakku, e

5 Cara Agar Balita Anda Percaya Diri

Tidak ada orangtua yang ingin melihat balitanya rendah diri. Namun sayangnya terkadang sesuatu berjalan tidak sesuai dengan keinginan kita. Banyak balita yang mengalami krisis percaya diri, dan tugas orangtua untuk membantunya mengembangkan kepercayaan dirinya. Dilansir melalui Popsugar, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. 1. Kenali Perasaannya Jika Anda tahu Si Kecil sedang merasa sedih atau kurang percaya diri saat melakukan sesuatu, dengarkanlah keluh-kesahnya. Ini akan menolongnya mengidentifikasi permasalah yang ia rasakan dan tawarkan solusi yang bisa dilakukannya. 2. Patahkan Rasa Pesimisnya Seseorang dapat menjadi putus asa karena pikiran negatifnya sendiri, termasuk Si Kecil. Jadi, setiap ia mulai merasa ia tidak dapat melakukan sesuatu, segeralah menyemangatinya agar ia optimis. Misalnya, saat ia merasa tidak bisa mendapatkan teman di sekolah nanti, beri tahu kelebihan-kelebihannya dan mampu mendapatkan teman karena ia anak yang baik. 3. Hindari Membandingkan Si Kec

Tips Mendidik dari Ustadzuna

Parenting seharusnya tidak untuk menakut-nakuti para orangtua tentang sulitnya mendidik anak. Parenting seharusnya untuk meyakinkan para orang tua betapa mudahnya mendidik anak, dan setiap orangtua mampu melakukannya. Bukankah Allah telah mengilhamkan ke dalam dada para orangtua tentang hikmah-hikmah mendidik anak, bahkan ketika sang anak masih dalam rahim ibunya ? Sungguh, mendidik anak adalah naluri, bukan kecakapan akademis. Modal utama mendidik anak adalah cinta dan ketulusan, dan itu adalah karunia Allah bagi tiap ayahbunda. Keduanya perlu dibangkitkan, bukan diajarkan. Jadi, mendidik anak itu mudah... Mari kita didik sendiri anak-anak kita... Dari sisi beban tanggung jawab agamanya, maka perjalanan hidup manusia terbagi dalam tiga periode : masa pra-latih (di bawah 7 tahun), masa pelatihan/tadrib (7 - 12 tahun), dan masa pembebanan/taklif (di atas 12 tahun). Maka orangtua yang bijak adalah orangtua yang menempatkan sang anak pada tempatnya. Mereka tak akan membebani anak sebe