Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Perjalanan Belajar Terbang Pekan Keenam

Di pekan keenam ini kami diajak untuk fokus dengan kemajuan yang diraih. Kami diberikan template yang berisi tabel : apa sukses hari ini? Apa kuncinya? Mau sukses apa besok? Kebetulaaann banget hari Jum'at, pas dimulainya tantangan ini, suami baru berangkat ke luar kota setelah berbulan-bulan nggak keluar kota. Benar-benar kesempatan untuk mempraktekkan ilmu manajemen emosi dan manajemen waktu yang sudah dipelajari. Ternyata di 2 hari pertama saya tumbang, karena jetlag. Haha... Tapi setelah saya melihat tabel kemajuan, ohhh ada juga yaaa kesuksesan saya hari itu 🤩 Kunci sukses saya pekan ini ternyata ada berdamai dengan keadaan dan mindfulness. Selain itu kami pun diminta menggambarkan diri setiap hari lewat gambar. Kalau testimoni, saya minta dari si sulung. Dan ternyata menurutnya bunda masih kurang sabar dan belum asik mainnya.  Waahh iya sih, saya sadar banget. Apalagi di pekan ini pas saya ditinggal ke luar kota dan jeboll ngomel di 2 hari pertama 🙈 Baiklah, berarti harus l

Perjalanan Belajar Terbang Pekan Kelima

Di pekan kelima ini kami kembali melihat rencana dan deadline yang sudah dibuat. Apakah ada kegagalan di sana? It's time to celebrate the false! Yaiyyy! Saya sendiri gagal di komitmen, huhuhu. Jadi deadline saya yang 1-2 Minggu meleset jadi 16 hari 🙈 Tapi Alhamdulilah progressnya baik. Sesuai dengan yang diharapkan. Kenapa bisa meleset? Karena saya menunda-nunda 😬 Terus kok bisa progressnya baik dan sesuai harapan? Salah satu yang membantu progress saya adalah tadabbur ayat lewat membuat jurnal Al Qur'an. Semakin belajar untuk memahami ayat Allah (saat ini khususnya ayat-ayat yang menceritakan betapa besar kasih sayang dan ampunan Allah untuk hambaNya), semakin saya ngerasa rugiii banget kalo saya nggak bisa maafkan diri sendiri untuk hal yang, mungkin kalo ayah masih ada, beliau tentu memaafkan saya... Terlebih lagi kalo fokus dengan hal negatif atau kesalahan diri terus menerus, itu salah satu tujuan syaitan ke manusia katanya, saya nggak mau jadi temen syaitan 🙈 Selanjutn

Patronus

Menyimpan salah satu patronus yang harus diabadikan. Salah satu anchor yang menguatkan. Hari ini, saat wajah dan ceritaku dimuat di Instagram Ibu Profesional Sulteng, lengkap dengan peran yang kuambil di komunitas tersebut, si cinta menjadi yang paling bersemangat untuk membagikannya ke story WhatsApp dan Instagramnya. Waktu kutanya kenapa semangat banget gitu? Padahal akunya maluuuuu bangettt mau repost. Jawabannya : "biar orang lain tahu kalo istriku keren" (whaaattt? Gimana, gimana, Pak? 😅) "Dan biar makin banyak orang yang tahu IIP lalu merasakan manfaatnya". Woohooo~ Ini istimewa! Kalimat ini disampaikan oleh seorang suami, seorang ayah! Artinya, yang merasakan manfaat dari IIP bukan hanya si ibu yang sedang belajar di dalamnya, tapi juga ayah dan anak-anaknya yang mengamati proses belajar si ibu, dan merasakan perubahan positif pada diri si ibu, yang kemudian memberi makna positif juga pada keluarga. Ah, aku jadi teringat akan ucapan ibu ideologis kami, Ibu

Perjalanan Belajar Terbang Pekan Keempat

Di pekan keempat ini kami mendapat pengetahuan baru, yaitu proses check in. Proses check in yang kami lakukan, antara mentor dan mentee, adalah proses mengobrol dan evaluasi apa yang sudah dijalani selama ini apakah sudah tepat atau belum, apa saja yang sudah baik, dan apa yang perlu ditingkatkan lagi. Saat saya check in dengan mentor, Alhamdulilah kami ternyata sudah merasa nyaman satu sama lain, dan proses kami insya Allah sudah berjalan sesuai tahapan yang direkomendasikan oleh tim Bunda Cekatan. Di pekan kelima dan seterusnya nanti mentor akan memberi saya PR dan saya menyetujuinya. Untuk proses check in bersama mentee Alhamdulilah juga berjalan baik. Saya mendapat feedback positif dari mentee saya. Semoga kami bisa sama-sama berproses dan tetap semangat dengan apa yang sudah kami tuliskan. Aamiin...

Perjalanan Belajar Terbang Pekan Ketiga

Libur telah usai, kuliah dimulai lagi. Kali ini kami memasuki pekan ketiga. Di pekan ketiga ini kami diajarkan untuk membuat tujuan dan menyusun rencana. Langkah-langkah yang kami lakukan adalah : 1. Menentukan tujuan dan prioritas Kami menuliskan apa saja tujuan-tujuan yang ingin kami raih, kemudian mengurutkannya sesuai prioritas dengan mantra "first thing first". 2. Setelah menentukan tujuan dan prioritas, kami memilih satu yang teratas untuk diturunkan ke worksheet selanjutnya, yaitu worksheet rencana dalam jangka waktu 1-2 bulan, 1-2 tahun, dan akhir terbaiknya. 3. Setelah itu kami berlatih untuk menyusun langkah dan menetapkan deadline. 4. Praktekkan. Sebelum mempraktekkan saya mengkonsultasikan worksheet saya kepada mentor saya. Mentor saya bilang apa yang saya tuliskan sudah baik, tinggal saya praktekkan dengan sungguh-sungguh dan semaksimal mungkin. Kalau nantinya belum berhasil, maka saya tidak boleh menyerah. Sedangkan proses mementori yang saya lakukan pekan ini s

Refleksi Project Ramadhan Bersinar

Alhamdulillah bulan Ramadhan yang istimewa sudah berhasil kami lewati. Bagi saya pribadi, Alhamdulilah saya bisa mencapai high energy ending dan melanjutkan habit positif yang sudah terbentuk selama Ramadhan. Karena sebelumnya saya pernah memposting tentang project Ramadhan Bersinar di sini, maka tidak afdol rasanya kalau saya nggak posting refleksinya di sini juga. So, here it is! Alhamdulilah secara umum project ini bisa terlaksana dengan lancar. Ada beberapa perubahan dari yang sudah direncanakan, yaitu : Pra Ramadhan : - Menghias rumah bukan dengan sesuatu yang ada kaitannya dengan bulan Ramadhan, tetapi dengan gambar yang anak-anak inginkan. Selama Ramadhan : - Tadabbur ayat yang kemudian dibuat jurnalnya yang semula direncanakan satu hari satu ayat diubah menjadi sepekan minimal satu ayat. Kegiatan yang paling disukai anak-anak adalah membuat hidangan berbuka puasa bersama, berbagi makanan ke tetangga, mendengarkan kisah dari Al Qur'an, dan mengamati bulan setiap malam. Sedan