Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Slogan Keluarga

Di grup Matrikulasi HEbAT sedang duadakan festival slogan keluarga. Beberapa ayah dan bunda yang sudah memiliki slogan keluarga pun menyetorkan slogan keluarga mereka beserta artinya. Waaah, baru kali ini saya benar-benar terpikir untuk membuat slogan keluarga. Sejak lama saya ingin punya nama keluarga dan ciri khas keluarga, tapi belum tahu ternyata sebuah keluarga pun sebaiknya memiliki slogan. Maka, jadilah proyek kami kali ini adalah membuat slogan keluarga. Ternyata tidak mudah ya... Sementara ada satu "nama" yang saya ajukan ke suami, tetapi sepertinya belum final. Hmm, slogan keluarga, kira-kira apaaa yaa?

Buku Baru

Alhamdulillah buku yang kami nanti akhirnya tiba di rumah. Faiq langsung minta dibukakan paket. Waaah kami senaaaaangg sekali dengan kehadiran buku ini. Faiq dan Syaura langsung memainkan boneka tangan yang ada di paket tersebut. Malamnya saya membacakan 4 jilid buku sebelum kami tidur. Alhamdulillah semua suka dengan buku ini ^^

Kura-kura

Aquarium kami semakin semarak dengan kehadiran sepasang kura-kura Brazil dan 3 ekor ikan mas koki ^^ Sebelumnya hanya ada sepasang ikan mas dan sepasang lobster. Tapi lobstermya udah pada mati. Hiks... Aquarium merupakan objek favorit kami selain perpustakaan mini. Faiq dan Syaura senang melihat ikan berenang. Faiq bahkan sering mengajak para penghuni aquarium mengobrol. Saya sendiri senang melihat aquarium karena tiap lihat aquarium saya jadi rileks. Hihihi. Faiq baru pertama kali melihat kura-kura dari dekat dan memegangnya. Awalnya ia merasa geli dan takut, lama-lama ia senang dan malah mengajak kura-kura itu bermain. Hahaha. Syaura pun ngga mau ketinggalan, ia mengejar kura-kura yang sengaja kami lepaskan ke lantai ^^ Alhamdulillah Faiq menyayangi binatang dan sepertinya ia senang punya hewan peliharaan. Saya jadi teringat saat berlibur di rumah embahnya, ia senang sekali bermain dan memberi makan kucing milik tantenya. Haha. Melihat sikap Faiq kepada hewan pelihara

Aquarium

Hari ini family project kami adalah membersihkan aquarium. Yang terlibat dalam proyek ini hanya ayah, kakak, dan adik. Saya ngapain? Alhamdulillaah saya bisa asyik berkutat di dapur. Hihihi. Ayah membersihkan aquarium, kakak menjaga adik agar jangan sampai adik ngobok ikan yang sedang dipindahkan sementara ke dalam box kecil. Alhamdulillah mereka bertiga sepertinya bekerjasama dengan baik karena saya tidak mendengar tanda-tanda kekacauan. Hahaha.

Karnaval

Hari minggu kemarin kami berniat pergi ke CFD karena Faiq ingin bermain bola di lapangan upacara Kabupaten. Kami menjanjikan hal itu sudah lama, sudah sejak 3 pekan yang lalu. Karena Faiq bangun kesiangan, akhirnya kami baru berangkat menjelang jam 9. Sesampainya di sana ternyata lapangannya sedang dipakai untuk acara karnaval.

Ke Peternakan Kambing

Sebentar lagi hari raya idul adha akan tiba tetapi kami belum dapat kambing. Sebagai pendatang kami sempat kebingungan akan membeli dimana. Kemarin ada tetangga yang merekomendasikan sebuah tempat (atau pengelola), yang awalnya kami kira peternakan, tapi ternyata mereka hanya sebagai pengelola qurban yang menerima qurban dalam bentuk uang. Kami pun melanjutkan pencarian. Saat pulang dari Intan Pari beberapa hari yang lalu, saya melihat ada peternakan kambing "Hana Farm" yang ternyata lokasinya tidak jauh dari komplek rumah kami. Akhirnya, hari Kamis sore lalu kami jalan-jalan dan sekalian datang ke sana untuk melihat-lihat. Sesampainya di sana... Waaaah kambingnya ada banyak! Dan, udah banyak yang punya jugaaa. Hehehe. Tapi masih ada beberapa yang belum bertuan. Alhamdulillaah. Setelah berkeliling melihat peternakan, kami mengobrol dengan pemilik peternakan. Masya Allah pemiliknya ngerti banget soal kambing dan kambing untuk qurban! Kami jadi dapet banyak ilmu baru. Karena

Proyek Dadakan

Selasa lalu kami terlibat proyek dadakan yang benar-benar dadakan. Udah kayak tahu bulat aja ya. Hahaha. Pagi itu teman saya mengirim pesan dan mengajak (anak-anak) kami pergi berenang ke edupark Intan Pari. Saya kemudian bertanya kepada Faiq apakah ia mau atau tidak, dan Faiq pun menjawab mau. Saya pun menanyakan hal serupa ke suami dan beliau pun menyetujui. Family forum yang hanya berlangsung beberapa menit pun menghasilkan putusan kami akan berangkat setengah jam lagi. Dalam waktu singkat itu saya harus bisa menyiapkan bekal, menyiapkan anak-anak, menyiapkan barang bawaan yang dibawa, dan mandi! Hihihi. Alhamdulillah suami saya partner yang sigap. Beliau membantu saya dan mengingatkan saya hal-hal yang luput dari pikiran saya. Sepuluh menit setelah selesai persiapan kami sudah tiba di lokasi. Faiq sangat bersemangat karena ini pertama kalinya ia ke edupark Intan Pari. Ia pun sangat semangat karena ia akan melihat helikopter. Faiq dan ayahnya berenang sedangkan saya dan Syaura

Tawangmangu dan Telaga Sarangan Project (Part 2)

Alhamdulillah setelah sekian lama kami berencana pergi ke Tawangmangu akhirnya bisa terlaksana juga. Tapi ke Tawangmangunya setelah ke Magetan. Hihihi. Hari Sabtu lalu (12 Agustus) kami pergi ke Telaga Sarangan, Magetan. Jauuuhh yaaa 😆 Agak berbeda dengan rencana sebelumnya karena kami cuma ngikut aja rencana teman yang sebelumnya sudah pernah ke sana. Perjalanan Karanganyar - Sarangan ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam 45 menit dengan menggunakan motor. Alhamdulillah anak-anak kondusif banget 😍 Emaknya udah kuatir aja takut mereka ngga kuat di jalan atau apalah. Ternyata mereka enjoy aja. Hahaha. Selama di perjalanan pemandangannya masya Allah baguuuusss banget. Kesempatan banget buat ngajakin kakak tadabbur alam dan bersyukur atas nikmat dan karunia Allah. Mengingatkan lagi tentang kalimat-kalimat thayyibah, mengingatkan bahwa Allah Maha Pencipta dan Maha Kuasa. Sampai di Sarangan Faiq langsung nodong minta naik speedboat. Haha. Awalnya saya mengajaknya bernegosiasi den

Tawangmangu Project (Part 1)

Wacana berwisata ke Tawangmangu sebenarnya sudah diagendakan sejak jauh-jauh hari saat kami kembali dari kampung halaman, tapi apa daya selalu gagal karena personil gantian sakit. Nah, sekarang saat semua sudah sehat, dan insya Allah udah niat banget buat piknik, kami sepakat untuk merealisasikan rencana piknik ke Tawangmangu hari Sabtu besok. Mumpung libur kuliah ayah masih sisa dua minggu lagi. Nanti nyesel kalo tahu-tahu udah masuk kuliah dan ternyata kami belum jadi piknik kemana-mana. Haha. Sore ini ayah mengajak bunda, kakak, dan adik jalan-jalan ke Solo Grand Mall. Sesekali ke mall katanya. Hahaha. Tapi bener, kami memang jaraaaaaanggg banget ke mall. Udah setahun di Solo dan ini kali kedua kami ke Solo Grand Mall. Ke Paragon baru sekali, duluuuu jaman masih hamil adik, uk 34 minggu. Ahihihi. Ke Solo Square? Belom pernaaahh. Jauuuhh soalnya 😂😂 Duh. Kenapa deh jadi bahas mall. Oke lanjut. Nah, berhubung besok kami berencana untuk ke Tawangmangu, kami gunakan waktu makan s

Proyek Martabak

Saya dan Faiq sangat suka martabak manis. Petang tadi saya tiba-tiba ingin makan martabak manis tetapi martabak buatan sendiri. Mencoba berhemat ceritanya. Hehehe. "kak, nanti abis maghrib bikin martabak yuk" ajak saya "mau! Kakak mau bikin adonannya ya bunda" ujarnya Oke. Selepas sholat maghrib saya dan Faiq mengeksekusi proyek martabak, sedangkan ayah mengajak adik bermain. Saya menyiapkan bahan-bahan dan mencampurkannya ke dalam mangkok kemudian mengaduknya hingga tercampur. Faiq memperhatikan dengan seksama. Setelah adonan tercampur saya memberi Faiq kesempatan untuk mengaduk adonan. Setelah adonan tercampur rata, kami mendiamkan adonan selama kurang lebih 1 jam. Sambil menunggu adonan siap saya dan Faiq bermain bola. Lebih tepatnya Faiq bermain bola sementara saya menjadi supporternya. Bagaimana dengan adik? Adik asyik melihat ikan di akuarium, sambil sesekali saya suapi makan. Hehehe. Tak terasa satu jam pun berlalu. Adonan martabak kami telah siap d

Bu Selonong

Dua kali dibikin speechless sama seseibu yang berbeda karena kedatangannya yang secara mengejutkan dan gayanya slonong macem pejabat yang lagi sidak. Langsung masuk ke dalam rumah tanpa permisi 😅😅 Saya engga tahu ya apakah ini memang hal yang lumrah di sini atau gimana, tapi rasanya kok ngga etis ya? Lagipula, tamu yang lain ngga ada yang begitu. Bahkan ibu yang punya rumah kontrakan yang kami tinggali ini pun sama sekali belum pernah meninjau sampai ke belakang. Saat mampir berkunjung beliau hanya di ruang tamu saja. Setiap bulan beliau selalu datang ke komplek ini untuk silaturahim dengan ibu-ibu satu RT lewat kegiatan arisan, tapi ketika ditawari untuk mampir beliau selalu menolak. Kembali lagi ke oknum ibu yang main selonong aja. Dari dua orang oknum yang bertingkah demikian, saya paling menyayangkan oknum seseibu yang begitu dibukakan pintu langsung ngeloyor sampai ke dapur buat ambil piring sendiri, kebetulan beliau datang untuk mengantarkan jajanan dan minta agar piringnya