Langsung ke konten utama

Kura-kura

Aquarium kami semakin semarak dengan kehadiran sepasang kura-kura Brazil dan 3 ekor ikan mas koki ^^
Sebelumnya hanya ada sepasang ikan mas dan sepasang lobster. Tapi lobstermya udah pada mati. Hiks...

Aquarium merupakan objek favorit kami selain perpustakaan mini. Faiq dan Syaura senang melihat ikan berenang. Faiq bahkan sering mengajak para penghuni aquarium mengobrol. Saya sendiri senang melihat aquarium karena tiap lihat aquarium saya jadi rileks. Hihihi.

Faiq baru pertama kali melihat kura-kura dari dekat dan memegangnya. Awalnya ia merasa geli dan takut, lama-lama ia senang dan malah mengajak kura-kura itu bermain. Hahaha. Syaura pun ngga mau ketinggalan, ia mengejar kura-kura yang sengaja kami lepaskan ke lantai ^^

Alhamdulillah Faiq menyayangi binatang dan sepertinya ia senang punya hewan peliharaan. Saya jadi teringat saat berlibur di rumah embahnya, ia senang sekali bermain dan memberi makan kucing milik tantenya. Haha.

Melihat sikap Faiq kepada hewan peliharaan kami dan tantenya, saya melihat ia banyak mendapatkan pelajaran. Dengan memelihata hewan Faiq belajar bertanggung jawab, belajar empati, belajar menyayangi sesama makhluk ciptaan Allah, belajar siklus kehidupan, belajar mengenai jenis hewan dan tingkah lakunya, dan sebagainya.

Sepertinya nanti kalau Faiq mengutarakan ia ingin memelihara suatu jenis hewan saya dan ayahnya akan lebih mudah mengajari dan memberinya pengertian konsekuensi memelihara hewan. Semoga saja :)

Karanganyar, 24 Agustus 2017





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Belajar Jadi Fasilitator A Home Team

Hai-hai...  Saya punya cerita baru. Hehehe...  Jadi ceritanya saya lagi ikutan training fasilitator A Home Team dari ahometeam.id. A Home Team ini merupakan salah satu produknya Padepokan Margosari, keluarga panutan kami.  Dulu~ tanggal 14 Januari 2018 saya mengikuti workshop A Home Team yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional Jogja. Pak Dodik dan Bu Septi langsung yang memberi materi. Perasaan saya waktu itu? Waaah seneng bangett~ saya bersyukur bisa ikutan workshop meski nggak bisa couple sama suami karena beliau jagain anak-anak. Setelah workshop saya dapat bekal untuk membangun tim keluarga dan saya merasakan keluarga kami menjadi lebih kompak.  Sekarang, saya belajar lagi tentang A Home Team dengan niatan ingin menguatkan home team kami lewat berbagi dengan keluarga lain sebagai fasilitator. Meski materinya masih basic, namun tetap ada hal baru yang saya dapatkan. Apalagi keadaan keluarga kami dan tantangan yang kami hadapi sudah berbeda dengan empat tahun lal...

Membangun Karakter di Hexagon City

Pekan ini saya kembali dibuat terkagum-kagum dengan Hexagon City. Konsep Character to Nation yang disampaikan founding mother membuat saya pribadi merinding. Bagaimana tidak? Beliau ingin kami memiliki karakter moral yang sama sebagai Hexagonia untuk membangun peradaban  Hexagon City. Karakter moral yang beliau maksud juga sama dengan karakter moral Ibu Profesional. Karakter moral sendiri diartikan sebagai kumpulan kualitas perilaku moral yang bisa menyatukan dan mendefinisikan secara budaya sebagai perbedaan dari warga lain. Kesamaan karakter moral akan menjadi identitas suatu kelompok. Di Hexagon City ada 3 komponen karakter moral yang harus kami miliki, yaitu:  Moral knowing, yaitu pengetahuan tentang moral. Ada 6 yang berlaku di Hexagon City. Moral feeling, yaitu perasaan tentang moral. Ada 6 yang harus mampu dirasakan oleh para Hexagonia. Moral action, yaitu bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Bisa dilihat dari 3 hal yaitu komp...