Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Catatan Kuliah Bunda Salihah IIP : Identifikasi Masalah

 Alhamdulillahirrabbil'alamiin... Nggak nyangka akhirnya aku udah sampe di etape terakhir perkuliahan di Institut Ibu Profesional . Masih inget banget di awal 2017 aku mulai ikut kelas Matrikulasi dan ngerjain NHW yang jumlahnya ada sembilan itu. Hmmm berarti udah sekitar 4 tahun aku belajar di Ibu Profesional . Di empat tahun terakhir ini pun aku banyak bertumbuh secara mindset dan mulai menunjukkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Hubunganku dengan suami dan anak-anak pun semakin dekat. Kami pun sudah bisa membangun tim keluarga yang insya Allah kompak. Nah, kali ini aku berkesempatan mengikuti perkuliahan Bunda Salihah Batch 1 yang materi kuliahnya langsung disampaikan oleh ibu Septi, founder Ibu Profesional. Ini adalah kelas ketiga dimana aku dapet materi langsung dari beliau setelah kelas Bunda Cekatan dan Bunda Produktif. Rabu malam tanggal 23 Juni merupakan kuliah perdana kami di Kampus Ibu Pembaharu , sebutan untuk tempat kami para Hexagonia menimba ilmu untuk me

Dear Ita...

Dear Ita... Tidak ada yang memintamu menjadi sempurna. Tidak suamimu, tidak anak-anakmu, tidak orangtuamu, tidak siapapun. Maka, kamu pun tidak perlu harus menjadi sempurna. Karena, sungguh berusaha untuk menjadi sempurna itu melelahkan... Dear Ita... Nggak ada sumber rujukan yang paling benar soal peran hidup kita kecuali Al Qur'an dan hadits. Maka, kamu nggak perlu risau kalau begitu banyak literatur yang kamu baca dan ternyata berbeda dengan keadaanmu. Selama tidak menyalahi aturan Allah tidak apa-apa kan? Dear Ita... Barangkali memang kamu perlu lebih banyak melihat sisi tak sempurna dari kehidupan. Barangkali memang kamu perlu lebih banyak membaca kisah kegagalan. Agar kamu tak lagi tertekan dengan kesempurnaan. Juga agar kamu bisa lebih sayang pada dirimu sendiri. Dear Ita... Nggak apa-apa. Salah itu wajar. Kamu manusia kok, bukan malaikat. Pernah mengulang kesalahan yang sama juga nggak papa. Barangkali memang perlu berkali-kali melakukan kesalahan yang sama sebelum akhirnya