Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

TAKSINA Matpok 1 Matrikulasi Reborn HEbAT Community

Usai membaca materi pokok (Matpok) Matrikulasi Reborn HEbAT Community Batch 2 di Telegrup dan menyimak sesi tanya jawab saya merasa tertampar sekaligus bersyukur. Tertampar karena di usia pernikahan jelang 8 tahun ini saya masih jauh dari kategori istri Sholihah, hiks... Masih belum maksimal dalam menjalankan peran sebagai istri. Namun di sisi lain bersyukur karena tantangan pernikahan yang kami hadapi selama ini Alhamdulillah bisa kami selesaikan berdua satu per satu. Bersyukur karena kehidupan pernikahan kami tidak mendapat ujian yang besar atau berat seperti yang dialami oleh beberapa teman di kelas. Awalnya saya merasa berkecil hati saat membaca materi, namun setelahnya saya mencoba berefleksi. Apa yang sudah kami jalankan selama ini sudah sesuai kok. Sesekali kami berselisih, namun episode kami saling mendukung dan menguatkan jauh lebih banyak. Hal ini membuat saya menjadi lebih rileks dan optimis. Lagipula, pernikahan yang baik bukanlah pernikahan yang tanpa masalah, melainkan ya

Hexagon City Virtual Conference di Mataku

Virtual conference telah memasuki pekan terakhir di tanggal 18-22 Februari lalu. Di pekan ini kami diberi challenge oleh founding mother untuk saling berbagi catatan atau insight dari kelas yang diikuti kepada teman-teman satu CH. Oh iya, di pekan ini saya benar-benar memutuskan untuk tidak mengambil peran sebagai speaker karena keadaan yang tidak memungkinkan. Sejujurnya saya fokus menjadi butterfly di pekan ini, fokus mengerjakan The Arcadians' Post edisi 5. Baru di hari terakhir saya menjadi partisipan di beberapa kelas karena tema-tema di hari terakhir banyak yang membuat saya berbinar. Saya mengikuti kelas Family Branding yang dibawakan mbak Evita, kelas Leadership and Followership (kaitannya dengan Family Project). Sebelumnya saya juga ikut kelasnya teh Esa (teman satu CH). Saya ngincer kelasnya mbak Ressy (tema All About Family Project ala Rumah Project), tapi sayangnya saya nggak bisa-bisa masuk ruang zoom-nya 😭 Mau ikut kelas Montessori usia SD nya mbak Rayi juga sama, ng

Keseruan Hexagon City Virtual Conference

Hexagon City Virtual Conference yang berlangsung sejak tanggal 8 Februari lalu hingga 22 Februari nanti menjadi keseruan baru untuk kami semua, para Hexagonia.  Di conference ini saya mencoba hampir semua peran kecuali speaker. Sebenarnya saya juga sangaaatt ingin mendaftarkan diri menjadi speaker, hanya saja setelah saya merenung dan menggali lagi strong why-nya, saya tidak menemukan hal yang benar-benar mengharuskan saya untuk menjadi speaker. Belum lagi tantangan di rumah saat ini seperti kondisi kesehatan saya yang kurang baik karena sedang batuk pilek, kondisi si bungsu yang juga sedang pilek, adanya lampu kuning dari suami... Rasanya lengkap sudah keyakinan untuk tidak menjadi speaker. Lagipula, tidak semua orang harus bicara, ada yang harus mendengar. Tidak menjadi speaker bukan berarti tidak berbagi dan memberi, kan?  Ada banyak topik menarik di conference ini, tapi saya tidak benar-benar mengincar topik atau speaker tertentu. Kadang saya menyiapkan diri untuk hadir sebagai par

Memulai Open Space di Hexagon City

Akhirnya saya tiba di zona O, yaitu zona Open Space. Di zona ini kami dikenalkan dengan open space technology, sebuah metode yang digunakan untuk virtual conference di Hexagon City. Sepekan kemarin adalah awal kota kami mempersiapkan diri untuk rangkaian virtual conference di Hexagon City.  Virtual conference ala Hexagon City dilakukan secara serentak di setiap platform media yang dimiliki Hexagon City, seperti FB Live Fanpage, IG live, YouTube live, WAG, Zoom, Hexaradio, dan Telegram. Konferensi ini dilakukan dari tanggal 8 Februari sampai 22 Februari. Setiap Hexagonia mengambil peran di zona ini. Ada peran speaker, participant, bumblebee dan butterfly. Sampai hari kedua ini saya baru mencoba peran butterfly yang mojok buat ngendapin apa yang udah pernah saya dapet selama di Hexagon City. Saya sedang mempertimbangkan untuk menjadi speaker di conference ini, tapiiii masih deg-degan... Oh iya, jadwal HCVC di sini yaa... https://sites.google.com/view/hexagoncityvc2021/jadwal?authuser=0 U

Melatih Keterampilan Berpikir dengan Topi Aneka Warna

Pekan ini kami mendapat materi daging dari founding mother yaitu tentang Six Thinking Hats. Bagi saya pribadi ini benar-benar hal baru. Sebelumnya saya belum pernah mendengar tentang topi aneka warna ini. Six Thinking Hats merupakan metode berpikir yang dibuat oleh Edward de Bono. Metode ini mengajak kita berpikir dari berbagai sudut pandang dengan mengibaratkan kita yang sedang memakai topi dengan warna yang berbeda-beda. Ada 6 topi yang mewakili sudut pandang berpikir, yaitu topi biru, putih, hijau, kuning, hitam, dan merah. Hal ini dipraktekkan untuk project passion di CH kami. Awalnya kami agak kesulitan karena merasa tidak ada tantangan yang berarti pada PP kami, Alhamdulillah PP kami berjalan sesuai timeline dan tantangan yang ada sebelumnya sudah teratasi. Akan tetapi setelah kami ngobrol lagi, kami sepakat untuk mengangkat PP kami di tengah keriuhan Hexagon City dan berusaha untuk mengukur dampak dari PP ini atau mendapat feedback dari pembaca maupun penonton.  Hasil diskusi ka