Langsung ke konten utama

TAKSINA Matpok 1 Matrikulasi Reborn HEbAT Community



Usai membaca materi pokok (Matpok) Matrikulasi Reborn HEbAT Community Batch 2 di Telegrup dan menyimak sesi tanya jawab saya merasa tertampar sekaligus bersyukur. Tertampar karena di usia pernikahan jelang 8 tahun ini saya masih jauh dari kategori istri Sholihah, hiks... Masih belum maksimal dalam menjalankan peran sebagai istri. Namun di sisi lain bersyukur karena tantangan pernikahan yang kami hadapi selama ini Alhamdulillah bisa kami selesaikan berdua satu per satu. Bersyukur karena kehidupan pernikahan kami tidak mendapat ujian yang besar atau berat seperti yang dialami oleh beberapa teman di kelas.

Awalnya saya merasa berkecil hati saat membaca materi, namun setelahnya saya mencoba berefleksi. Apa yang sudah kami jalankan selama ini sudah sesuai kok. Sesekali kami berselisih, namun episode kami saling mendukung dan menguatkan jauh lebih banyak. Hal ini membuat saya menjadi lebih rileks dan optimis. Lagipula, pernikahan yang baik bukanlah pernikahan yang tanpa masalah, melainkan yang senantiasa bisa menyelesaikan masalah dengan baik.

Aksi sederhana yang saya lakukan setelah menerima Matpok 1 dan melakukan refleksi adalah

1. Mensyukuri pernikahan dan keberadaan suami.
2. Mengapresiasi diri dan suami atas cinta dan usaha yang telah kami lakukan selama hampir 8 tahun ini.
3. Mengobrol tentang keluarga bersama suami dan langkah-langkah yang akan diambil bersama.


Semoga aksi sederhana ini bisa terus berlanjut sehingga menjadi habit yang menguatkan pernikahan kami. Aamiin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Belajar Jadi Fasilitator A Home Team

Hai-hai...  Saya punya cerita baru. Hehehe...  Jadi ceritanya saya lagi ikutan training fasilitator A Home Team dari ahometeam.id. A Home Team ini merupakan salah satu produknya Padepokan Margosari, keluarga panutan kami.  Dulu~ tanggal 14 Januari 2018 saya mengikuti workshop A Home Team yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional Jogja. Pak Dodik dan Bu Septi langsung yang memberi materi. Perasaan saya waktu itu? Waaah seneng bangett~ saya bersyukur bisa ikutan workshop meski nggak bisa couple sama suami karena beliau jagain anak-anak. Setelah workshop saya dapat bekal untuk membangun tim keluarga dan saya merasakan keluarga kami menjadi lebih kompak.  Sekarang, saya belajar lagi tentang A Home Team dengan niatan ingin menguatkan home team kami lewat berbagi dengan keluarga lain sebagai fasilitator. Meski materinya masih basic, namun tetap ada hal baru yang saya dapatkan. Apalagi keadaan keluarga kami dan tantangan yang kami hadapi sudah berbeda dengan empat tahun lal...

Membangun Karakter di Hexagon City

Pekan ini saya kembali dibuat terkagum-kagum dengan Hexagon City. Konsep Character to Nation yang disampaikan founding mother membuat saya pribadi merinding. Bagaimana tidak? Beliau ingin kami memiliki karakter moral yang sama sebagai Hexagonia untuk membangun peradaban  Hexagon City. Karakter moral yang beliau maksud juga sama dengan karakter moral Ibu Profesional. Karakter moral sendiri diartikan sebagai kumpulan kualitas perilaku moral yang bisa menyatukan dan mendefinisikan secara budaya sebagai perbedaan dari warga lain. Kesamaan karakter moral akan menjadi identitas suatu kelompok. Di Hexagon City ada 3 komponen karakter moral yang harus kami miliki, yaitu:  Moral knowing, yaitu pengetahuan tentang moral. Ada 6 yang berlaku di Hexagon City. Moral feeling, yaitu perasaan tentang moral. Ada 6 yang harus mampu dirasakan oleh para Hexagonia. Moral action, yaitu bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Bisa dilihat dari 3 hal yaitu komp...