Hexagon City Virtual Conference yang berlangsung sejak tanggal 8 Februari lalu hingga 22 Februari nanti menjadi keseruan baru untuk kami semua, para Hexagonia.
Di conference ini saya mencoba hampir semua peran kecuali speaker. Sebenarnya saya juga sangaaatt ingin mendaftarkan diri menjadi speaker, hanya saja setelah saya merenung dan menggali lagi strong why-nya, saya tidak menemukan hal yang benar-benar mengharuskan saya untuk menjadi speaker. Belum lagi tantangan di rumah saat ini seperti kondisi kesehatan saya yang kurang baik karena sedang batuk pilek, kondisi si bungsu yang juga sedang pilek, adanya lampu kuning dari suami... Rasanya lengkap sudah keyakinan untuk tidak menjadi speaker. Lagipula, tidak semua orang harus bicara, ada yang harus mendengar. Tidak menjadi speaker bukan berarti tidak berbagi dan memberi, kan?
Ada banyak topik menarik di conference ini, tapi saya tidak benar-benar mengincar topik atau speaker tertentu. Kadang saya menyiapkan diri untuk hadir sebagai partisipan, tapi ternyata saya lebih sering lupa. Haha... Dan kadang saya benar-benar hadir dan menjadi partisipan yang baik saat secara tidak sengaja membuka medsos di waktu luang dan bertepatan dengan jam conference topik yang menarik. Hmmm, anggap aja jodoh ya 😅
Pertama kali saya jadi partisipan secara tidak sengaja di kelasnya mbak Tri Putri Yuniarti dari Malang di tanggal 10 Februari yang menyampaikan tentang Metode Six Thinking Hats Untuk Membangun Kebiasaan Baik Pada Anak saat membuka Instagram. Saya mengikutinya dari awal hingga akhir.
Di hari yang sama saya menjadi Bumblebee di kelasnya ibu Suhaeti, beliau seorang ibu paruh baya yang punya semangat belajar keren banget! Beliau bercerita bagaimana beliau menaikkan milestone beliau lewat acara live streaming yang beliau buat tiap pekan.
Saya pun sempat menjadi partisipan di kelas mbak Wita Maulida di tanggal 15 Februari meski terlambat. Beliau bercerita pengalamannya 4x pindahan dalam 3 tahun. Saya merasa relate dengannya karena pengalaman kami mirip. Cara kami merespon dan memanage pun sama.
Di hari yang sama pula saya menjadi partisipan di kelas mbak Ria Arianty yang menyampaikan materi tentang Game Based Learning. Di sini saya sempat berpartisipasi menjawab pertanyaan mbak Ria "permainan apa yang bisa digunakan untuk melatih anak belajar menulis?" Tentunya dalam posisi duduk tenang. Saya memberi jawaban dan ternyata mbak Ria mengapresiasi jawaban saya dan mengatakan itu ide yang keren. Ah, jadi makin PD buat jadi fasilitator HS si sulung 🥰
Dan masih di hari yang sama saya menjadi Bumblebee di kelasnya Biyung Ratna yang menyampaikan tentang di balik layar kolaborasi online social project untuk teenagers.
Meski Hexagon City sedang riuh dengan virtual conference, project passion kami tetap berjalan. Saya menyempatkan diri menonton The Arcadians' Show 4 dan menyelesaikan The Arcadians' Post 5. Hexagon City benar-benar luar biasa!
Ah iya, saya pun sempat dihubungi teh Niya dari tim medkom HC, beliau meminta saya memberi testimoni tentang virtual conference. Ternyata testimoni tersebut disajikan di acara Hexa Radio. Saya sendiri belum dengerin sih.
Komentar
Posting Komentar