Kali ini yang mendapat giliran presentasi adalah kelompok 9. Kelompok 9 mengangkat judul pengaruh film dan lagu terhadap perkembangan fitrah seksualitas anak karena Film dan lagu dapat memberi pengaruh terhadap terbentuknya pola pikir pada anak. Perkembangan industri perfilman di Indonesia saat ini lebih banyak membawa dampak negatif bagi anak.
Hal ini dikarenakan konten tayangan yang seharusnya menjadi media edukasi pada anak, kini kehilangan fungsinya. Tayangan televisi kini lebih berorientasi pada rating dan nilai jual (komersial)
Kelompok 9 memberikan contoh tontonan anak yang didalamnya mengandung unsur penyimpangan seksual atau konten yang tidak pantas bagi anak di bawah umur. Diantaranya :
Film:
1. _Doc mc stuff_ tayangan Orang tua LGBT
2. Ranma1/2
Film kartun yang sedikit banyaknya menggambarkan pro terhadap transgender. Dimana ranma yg tadinya laki2 menjadi perempuan.
3. Sincan
Kenakalan orang dewasa yang dilakukan oleh sincan (masih anak2)
4. Spongebob serial _rock -a-bye-bivalve_
Dimana spongebob dan patric mengadopsi bayi kerang (kontroversi karena dianggap mendukung pernikahan gay) dimana spongebob dan patric tinggal serumah, dan kadang berdandan perempuan.
5. Aneka kartun _princess_ Walt Disney yang menunjukkan adegan tidak pantas, tinggal satu rumah, atau adegan ciuman yang vulgar.
Oleh karenanya orang tua harus pandai mencari media alternatif lain yang aman bagi anak.
Media yang ramah anak baik dari segi tayangan atau bahasa. Kaitannya dengan fitrah seksualitas maka sebaiknya mengandung pengajaran unsur berikut :
1. Mengajak untuk selalu dekat dengan Allah SWT
2. Memperkenalkan konsep Aurat.
3. Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan feminine pada anak perempuan
4. Mendidik agar tidak melakukan ikhtilath (campur baur/pergaulan bebas) di antara laki-laki dan perempuan.
5. Mendidik agar tidak melakukan khalwat (berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom).
Di akhir sesi kelompok 9 memberi alternatif media yang cocok untuk anak yaitu dongeng, lagu, dan video.
Terima kasih atas oleh-oleh medianya teman-teman kelompok 9 😊😊
Hal ini dikarenakan konten tayangan yang seharusnya menjadi media edukasi pada anak, kini kehilangan fungsinya. Tayangan televisi kini lebih berorientasi pada rating dan nilai jual (komersial)
Kelompok 9 memberikan contoh tontonan anak yang didalamnya mengandung unsur penyimpangan seksual atau konten yang tidak pantas bagi anak di bawah umur. Diantaranya :
Film:
1. _Doc mc stuff_ tayangan Orang tua LGBT
2. Ranma1/2
Film kartun yang sedikit banyaknya menggambarkan pro terhadap transgender. Dimana ranma yg tadinya laki2 menjadi perempuan.
3. Sincan
Kenakalan orang dewasa yang dilakukan oleh sincan (masih anak2)
4. Spongebob serial _rock -a-bye-bivalve_
Dimana spongebob dan patric mengadopsi bayi kerang (kontroversi karena dianggap mendukung pernikahan gay) dimana spongebob dan patric tinggal serumah, dan kadang berdandan perempuan.
5. Aneka kartun _princess_ Walt Disney yang menunjukkan adegan tidak pantas, tinggal satu rumah, atau adegan ciuman yang vulgar.
Oleh karenanya orang tua harus pandai mencari media alternatif lain yang aman bagi anak.
Media yang ramah anak baik dari segi tayangan atau bahasa. Kaitannya dengan fitrah seksualitas maka sebaiknya mengandung pengajaran unsur berikut :
1. Mengajak untuk selalu dekat dengan Allah SWT
2. Memperkenalkan konsep Aurat.
3. Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan feminine pada anak perempuan
4. Mendidik agar tidak melakukan ikhtilath (campur baur/pergaulan bebas) di antara laki-laki dan perempuan.
5. Mendidik agar tidak melakukan khalwat (berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom).
Di akhir sesi kelompok 9 memberi alternatif media yang cocok untuk anak yaitu dongeng, lagu, dan video.
Terima kasih atas oleh-oleh medianya teman-teman kelompok 9 😊😊
Komentar
Posting Komentar