Langsung ke konten utama

Puasa Pekan Ketiga, Puasa Kepo

Alhamdulillah akhirnya bisa sampai di pekan ketiga, insya Allah sepekan lagi menuju tahap Kupu-kupu 💪

Di pekan ketiga saya masih meneruskan puasa kepo, karena dari pengalaman pekan sebelumnya, saya banyak gagal mengelola rasa ingin tahu saya, yang berakibat terbuangnya waktu secara percuma. Hiks...

Di pekan ini banyak banget cerita kegagalan. To be honest, saya memang sedang riset diri sendiri juga, sebenernya kalo pas saya wasting time dengan gadget gara-gara kepo itu karena topik apa sih? Makanya, saya sering sekalian bablasin keponya padahal udah sadar kalo itu wasting time 🙈
Alhamdulillah, ada mantra "it's ok to make mistakes, as long as i learn from my mistakes", jadi saya nggak ngerasa guilty banget lah wkwkk... Saya memang secara sadar memilih untuk bablas, kemudian menganalisis apa topik yang paling bikin saya kepo dan kenapa 😁
Harapannya setelah saya paham hal tersebut saya bisa lebih mengelola diri dan lebih fokus saat menggunakan gawai.

Setelah saya audit, ternyata topik-topik yang bikin saya keterusan kepo padahal nggak butuh dengan info tersebut adalah :

1. Berita negatif tentang Corona dan kritikan yang mengikutinya.
2. Ngepo-in profil seseorang
3. Window shopping hal yang sama sekali enggak dibutuhkan saat itu informasinya. Misalnya, barang A baru saya butuhkan nantiiiii setahun atau dua tahun lagi, tapi saya keponya sekarang 😆
4. Berita entertainment. Ini suka tiba-tiba muncul di timeline, main page, explore, dan saya kadang penasaran 😂
5. Referensi materi belajar anak-anak yang nggak dibutuhkan saat itu juga.

Kadang saya berhasil, tapi seringnya gagal. Hehe... Bisa dilihat dari perolehan badge 🙈



Oh iya, di pekan ini parameter keberhasilan adalah sebagai berikut:

Excellent : kalau nggak kepo hal yang nggak bermanfaat dan fokus dengan tujuan menggunakan gawai.
Very good : kalau akumulasi waktu kepo nggak sampai 30 menit dan fokus dengan tujuan menggunakan gawai.
Satisfactory : kalau akumulasi waktu kepo maksimal 1 jam tetapi kurang fokus dengan tujuan menggunakan gawai.
Need Improvement : kalau akumulasi waktu kepo lebih dari 1 jam dan kurang/nggak fokus dengan tujuan menggunakan gawai.


Masih harus banyak berlatih lagi. Semoga setelah tahu hal apa yang membuat saya kepo dan nggak fokus, saya bisa lebih fokus dengan tujuan menggunakan gawai saat itu.

Harus selalu ingat dengan mantra :

First thing first.
Menarik tapi tidak tertarik.
One bite at a time.

Semangat bunceeekkk 🤩💪

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Jadi Fasilitator A Home Team

Hai-hai...  Saya punya cerita baru. Hehehe...  Jadi ceritanya saya lagi ikutan training fasilitator A Home Team dari ahometeam.id. A Home Team ini merupakan salah satu produknya Padepokan Margosari, keluarga panutan kami.  Dulu~ tanggal 14 Januari 2018 saya mengikuti workshop A Home Team yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional Jogja. Pak Dodik dan Bu Septi langsung yang memberi materi. Perasaan saya waktu itu? Waaah seneng bangett~ saya bersyukur bisa ikutan workshop meski nggak bisa couple sama suami karena beliau jagain anak-anak. Setelah workshop saya dapat bekal untuk membangun tim keluarga dan saya merasakan keluarga kami menjadi lebih kompak.  Sekarang, saya belajar lagi tentang A Home Team dengan niatan ingin menguatkan home team kami lewat berbagi dengan keluarga lain sebagai fasilitator. Meski materinya masih basic, namun tetap ada hal baru yang saya dapatkan. Apalagi keadaan keluarga kami dan tantangan yang kami hadapi sudah berbeda dengan empat tahun lal...

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Jurnal 4 Bunda Salihah IIP : SMART Goals dan Sumber Daya

Alhamdulillah... Akhirnya bisa nulis jurnal lagi. Huhuhu~ Beneran lega dan bersyukur karena ternyata saya bisa bertahan... Di materi 3 dan Questival kemarin rasanya pengen mundur aja... Karena memang perkuliahan kali ini terasa lebih berat... Plus saya memilih untuk membangun tim sendiri dan ternyata tim saya hanya berdua dengan suami. Pas materi 3 beliau ke luar kota dan kami nggak punya banyak waktu untuk ngobrol bareng tentang kuliah di kampus Ibu Pembaharu ini. Pas Questival beliau baru pulang dari luar kota dan saya sempet sakit gara2 mau haid jadi ikutan Questival nggak bisa extra miles. Lalu yang sekarang ini beliau sibuk banget sama kerjaan kantornya, weekend yang biasanya di rumah pun harus dihabiskan di kantor. Hiks... Sempet terpikir untuk mengerjakan sendiri aja atau menawarkan beliau untuk nggak usah lanjut aja atau bahkan sayanya mundur dari perkuliahan ini, tapi ternyata akhirnya kami bisa menyempatkan untuk ngobrol bareng tentang SMART ini dan oret-oret template bareng....