Langsung ke konten utama

Ramadhan Bersinar di Rumah Fasyabita

Tidak terasa ternyata beberapa hari lagi kita semua akan berjumpa dengan bulan Ramadhan, bulan yang mulia dan penuh dengan keberkahan. Bagi kami sekeluarga, Ramadhan kali ini tentu terasa berbeda dengan Ramadhan tahun sebelumnya karena kondisi kami saat ini sudah berlima dan berada di tempat baru. Selain itu wabah Covid-19 yang sedang melanda di seluruh dunia membuat kami harus tetap di rumah saja dan membuat beragam kegiatan yang menyenangkan untuk mempererat bonding. Menyambut datangnya momen istimewa ini, kami membuat sebuah project keluarga yang tujuannya adalah menghidupkan bulan Ramadhan dan mengajak anak-anak bergembira dengan kemuliaan bulan Ramadhan.

Tahun ini kami memberi nama "Ramadhan Bersinar" bagi project Ramadhan kami. Nama ini kami pilih karena fokus kami kali ini adalah menghidupkan rumah dengan Al Qur'an dan menumbuhkembangkan kecintaan kami pada Al Qur'an. Diksi bersinar dipilih karena Al Qur'an adalah salah satu penyebab hati yang terang dan rumah yang sering dibacakan Al Qur'an akan bercahaya. Al Qur'an adalah pelita bagi umat Islam, dan kami ingin rumah kami dan hati kami dilimpahkan cahaya dari kecintaan dan amalan membaca Al Qur'an.


Tim Project Ramadhan Bersinar
Ayah Mirza, Bunda Ita, Kakak Faiq, Kakak Syaura, Adik Tsabita

Timeline Project
Project ini dilaksanakan selama enam pekan, yaitu dua pekan sebelum Ramadhan dan empat pekan selama Ramadhan.

Rencana Aktivitas di Project Ini
Menyambut dan Mempersiapkan Ramadhan
  • Membersihkan rumah
  • Menata rumah
  • Menghias rumah
  • Membuat dan menyepakati daftar aktivitas selama Ramadhan
  • Membuat lesson plan unit Ramadhan
  • Menyiapkan bahan untuk lesson plan
  • Latihan sahur dan puasa bagi kakak Faiq
Menghidupkan Ramadhan dengan Al Qur'an
  • Memperbanyak tilawah ayah dan bunda agar menjadi teladan bagi anak-anak
  • Tadabbur ayat bersama (One Day One Ayat) 
  • Membaca kisah-kisah yang diabadikan dalam Al Qur'an (One Day One Story)
  • Membuat jurnal Al Qur'an
  • Sahur dan tarawih bersama
  • Mengerjakan worksheet
  • Mengerjakan aktivitas yang sudah dibuat dalam lesson plan unit Ramadhan

Estimasi Dana 
Untuk saat ini kami masih memanfaatkan barang-barang yang kami miliki di rumah. Beberapa kegiatan dalam lesson plan kami di bulan Ramadhan sepertinya akan membutuhkan alokasi dana khusus. Estimasi kami sekitar 50.000 per pekan.

Parameter Keberhasilan
Tujuan dari project ini adalah mengisi bulan Ramadhan dengan aktivitas produktif, menanamkan kecintaan pada Al Qur'an, memperbaiki bacaan Al Qur'an bunda, dan menanamkan kebiasaan baik membaca dan mentadabburi Al Qur'an pada anak-anak. Sehingga paramater keberhasilan project ini adalah apabila kami tetap melanjutkan kegiatan tadabbur ayat, membuat jurnal Al Qur'an, dan memperbanyak tilawah meski Ramadhan telah berlalu.

Semoga project ini bisa berjalan dengan baik, lancar, dan membahagiakan. Saat ini kami sedang berada di tahap Menyambut dan Mempersiapkan Ramadhan, semoga kami tetap semangat berproses sampai akhir dan berhasil tiba di tujuan. Aamiin...

Selamat menyambut bulan Ramadhan semuanya.... 😍


Update
Alhamdulillah project ini sudah terlaksana dengan bahagia. Refleksinya bisa dibaca di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Membangun Karakter di Hexagon City

Pekan ini saya kembali dibuat terkagum-kagum dengan Hexagon City. Konsep Character to Nation yang disampaikan founding mother membuat saya pribadi merinding. Bagaimana tidak? Beliau ingin kami memiliki karakter moral yang sama sebagai Hexagonia untuk membangun peradaban  Hexagon City. Karakter moral yang beliau maksud juga sama dengan karakter moral Ibu Profesional. Karakter moral sendiri diartikan sebagai kumpulan kualitas perilaku moral yang bisa menyatukan dan mendefinisikan secara budaya sebagai perbedaan dari warga lain. Kesamaan karakter moral akan menjadi identitas suatu kelompok. Di Hexagon City ada 3 komponen karakter moral yang harus kami miliki, yaitu:  Moral knowing, yaitu pengetahuan tentang moral. Ada 6 yang berlaku di Hexagon City. Moral feeling, yaitu perasaan tentang moral. Ada 6 yang harus mampu dirasakan oleh para Hexagonia. Moral action, yaitu bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Bisa dilihat dari 3 hal yaitu komp...

Ibu, Kuatlah! Demi Surga Anakmu!

Para pengikut yang setia mendampingi Abdullah bin Zubair makin sedikit, dan ia mengkhawatirkan keselamatan mereka. Tetapi mereka ini tidak mau meninggalkannya sendirian sebagaimana teman-temannya walau nyawa harus menjadi taruhannya. Abdullah bin Zubair menemui ibunya, Asma’ binti Abu Bakar, yang telah berusia hampir 100 tahun dan telah buta matanya. Dia datang untuk mendiskusikan masalah yang dihadapinya. Abdullah bin Zubair menceritakan kepada ibunya situasi yang sedang dihadapinya. Termasuk berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada pasukan yang dipimpinnya. Jumlahnya memang sangat sedikit. Mendengar penuturan putranya tersebut, Asma’ jadi teringat dengan "ramalan" Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam saat melahirkannya. Inilah masa yang digambarkan oleh Rasulullah untuk putranya, dan ternyata ia ditakdirkan untuk menyaksikan kejadian tragis tersebut. Sebagai seorang ibu yang berhati tegar dan sangat teguh memegang kebenaran, Asma’ berkata, ...