Langsung ke konten utama

Aktivasi Passion di Hexagon City

Setelah pekan lalu terbebas dari kewajiban menulis jurnal, kini saatnya kembali meneruskan cerita perjalanan belajar di Hexagon City.

Pekan ini kami mendapat enrichment mengenai passion dari founding mother. Beberapa temuan yang saya dapat dari sesi enrichment Rabu (14 Oktober) lalu adalah :

Apa itu Passion?

1. Passion adalah perasaan yang sangat kuat pada seseorang untuk melakukan sesuatu.
2. Passion seringkali menjadi akar dari berbagai hal sebelum seseorang melakukan sesuatu. Ada internal motivation yang kuat di sini.
3. Passion seringkali mendorong seseorang berinisiatif melakukan sesuatu tanpa diminta. Passion membuat seseorang bersungguh-sungguh belajar dan melalui proses serta melakukan improvement dari hari ke hari.
4. Passion tidak sama dengan hobi, karena tidak semua hobi terasa passionate saat dijalankan. 


Pembagian Passion

Agar lebih aktif dan produktif, sebaiknya berupaya untuk menemukan passion yang cocok dan menumbuhkannya sesuai dengan perkembangan diri.

1. Passion for Knowledge
Cirinya : sangat ingin tahu, nggak perlu disuruh cari ilmu udah cari sendiri, haus akan ilmu tersebut.
Passion ini perlu dimiliki oleh setiap orang agar mau mempelajari suatu ilmu pengetahuan atau keahlian.

2. Passion for Bussiness
Cirinya : muncul karena kebutuhan dan dorongan untuk menjadi mandiri dan tidak menjadi beban orang lain secara finansial.
Passion ini dianjurkan untuk dimiliki oleh setiap orang yang ingin mandiri finansial.

3. Passion for Service
Cirinya : terdorong untuk selalu terhubung dan melayani sesama manusia.

4. Passion for People
Cirinya : banyak mempengaruhi bagaimana kita membentuk, menjaga, dan mengembangkan hubungan dengan orang lain.


Pengembangan Passion

1. Fundamental Life Stage
Pada tahap ini passion identik dengan pengetahuan atau knowledge. Biasanya muncul di usia 0-20 tahun. Kata kuncinya mencari ilmu pengetahuan.

2. Forefront Life Stage
Mulai muncul passion for bussiness. Biasanya muncul di usia 20-40 tahun. Kata kuncinya mandiri, tidak bergantung pada orang lain, produktif, untuk diri sendiri

3. Foster Life Stage
Mewakili passion for service. Biasanya muncul di usia 40-60 tahun. Kata kuncinya mengembangkan sesuatu, mendorong orang, berbagi, melayani.

4. Final Life Stage
Identik dengan passion for people. Biasanya muncul di usia 60 tahun ke atas. Kata kuncinya bermanfaat bagi banyak orang.

Pembagian passion bisa sesuai dengan kondisi saat ini. Jika belum passion for knowledge di usia 0-20 tahun, maka boleh memulainya saat ini.  


Passion Canvas

Setelah menyimak enrichment, kami diminta menuangkan passion yang kami punya ke dalam canvas model. Wow! Canvas ini sungguh membantu saya untuk memulai dari mana dan akan ke mana passion ini saya bawa. Inilah passion canvas saya 


Passion keluarga itu luas sekali. Saya teringat saat memilih passion ini saya menulis berkegiatan bersama keluarga, apapun bentuknya entah itu mengobrol, bermain, atau mengerjakan aktivitas, selalu membuat saya bersemangat dan bahagia. Kami sekeluarga pun menyukainya. Maka, saya memilih merancang dan melaksanakan project keluarga sebagai passion yang ingin saya aktivasi. Saya berharap ide yang yang saya tulis di sini bisa saya wujudkan saat mengikuti kelas ini, atau paling tidak sebulan setelah kelas ini berakhir. Kebetulan, opaw merupakan project keluarga kami yang masih on off 🙈 sedangkan e-buletin keluarga idenya sudah ada sejak beberapa pekan lalu dan rencananya akan mulai dilaksanakan setidaknya akhir tahun 2020 ini. 


Project Passion Bersama Teman Satu Co Housing

Pekan ini kami diberi tantangan untuk mendiskusikan project apa yang akan dilakukan bersama, yang juga mewakili passion kami. Meski kami tergabung dalam satu passion yaitu keluarga dan parenting, namun spesifikasi passion kami beragam. Hal ini menjadikan diskusi kami cukup seru dan tentunya menantang untuk bisa menghadirkan project passion bersama.

Setelah berdiskusi selama beberapa hari, kami memutuskan untuk membuat The Arcadians Show sebagai project CH kami. The Arcadians Show adalah talk show singkat di FB Live yang akan dibawakan oleh setiap penghuni blok Arcadia dengan konten sesuai passion masing-masing.

Baru membicarakannya saja sudah seru banget! Semoga project ini bisa terlaksana dengan baik nantinya. Aamiin ♥️





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Belajar Jadi Fasilitator A Home Team

Hai-hai...  Saya punya cerita baru. Hehehe...  Jadi ceritanya saya lagi ikutan training fasilitator A Home Team dari ahometeam.id. A Home Team ini merupakan salah satu produknya Padepokan Margosari, keluarga panutan kami.  Dulu~ tanggal 14 Januari 2018 saya mengikuti workshop A Home Team yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional Jogja. Pak Dodik dan Bu Septi langsung yang memberi materi. Perasaan saya waktu itu? Waaah seneng bangett~ saya bersyukur bisa ikutan workshop meski nggak bisa couple sama suami karena beliau jagain anak-anak. Setelah workshop saya dapat bekal untuk membangun tim keluarga dan saya merasakan keluarga kami menjadi lebih kompak.  Sekarang, saya belajar lagi tentang A Home Team dengan niatan ingin menguatkan home team kami lewat berbagi dengan keluarga lain sebagai fasilitator. Meski materinya masih basic, namun tetap ada hal baru yang saya dapatkan. Apalagi keadaan keluarga kami dan tantangan yang kami hadapi sudah berbeda dengan empat tahun lal...

Membangun Karakter di Hexagon City

Pekan ini saya kembali dibuat terkagum-kagum dengan Hexagon City. Konsep Character to Nation yang disampaikan founding mother membuat saya pribadi merinding. Bagaimana tidak? Beliau ingin kami memiliki karakter moral yang sama sebagai Hexagonia untuk membangun peradaban  Hexagon City. Karakter moral yang beliau maksud juga sama dengan karakter moral Ibu Profesional. Karakter moral sendiri diartikan sebagai kumpulan kualitas perilaku moral yang bisa menyatukan dan mendefinisikan secara budaya sebagai perbedaan dari warga lain. Kesamaan karakter moral akan menjadi identitas suatu kelompok. Di Hexagon City ada 3 komponen karakter moral yang harus kami miliki, yaitu:  Moral knowing, yaitu pengetahuan tentang moral. Ada 6 yang berlaku di Hexagon City. Moral feeling, yaitu perasaan tentang moral. Ada 6 yang harus mampu dirasakan oleh para Hexagonia. Moral action, yaitu bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Bisa dilihat dari 3 hal yaitu komp...