Langsung ke konten utama

TAKSINA Matpok 4 Matrikulasi Reborn HEbAT Community Batch 2

Materi pokok yang keempat berjudul Mengenal Karakteristik dan Tugas Perkembangan Anak HEbAT. Di materi ini kami diajak mengenang masa-masa mendampingi anak-anak saat mereka di usia dini. Saat ini ketiga anak saya juga masih berada di usia dini kecuali si sulung yang sudah menginjak usia 7 tahun.


Salah satu penyebab ketidakwarasan orang tua adalah membandingkan anaknya dengan anak lain, atau tidak memahami keunikan anaknya. Saya sendiri sangat hafal dengan teori ini namun prakteknya masih harus banyak berlatih. Terkadang saya masih merasa insecure saat melihat anak lain, lalu membandingkannya dengan anak saya. Terutama ketika melihat betapa penurutnya anak tetangga sedangkan anak saya sering membantah. Bukan membantah yang bagaimana-bagaimana sih, tapi lebih ke menanyakan mengapa dan mengajukan pilihannya sendiri. Seringkali kami berdebat gara-gara hal yang sepele karena saya yang kekeuh merasa lebih benar dari mereka, dan mereka juga kekeuh nggak mau diatur orang tuanya. Panjang deh jadinya. Heu.



Ketidakwarasan atau perasaan insecure sebenarnya bisa dicegah dengan memahami perkembangan anak dan percaya bahwa setiap anak itu unik dan memiliki potensinya sendiri. Salah satu cara memahami perkembangan adalah dengan mencari sumber yang tepat, misalnya STPPA, KPSP, atau Denver. Saya selama ini menggunakan ketiga alat bantu tersebut. Tapi yaa kadang-kadang masih merasa insecure juga hahaha...




Alhamdulillah setelah mengerjakan aksi 4 saya jadi lebih rileks dan optimis. Saya kembali diingatkan bahwa anak-anak saya normal, punya potensi baiknya masing-masing, dan bahkan dalam beberapa hal lebih unggul dibanding anak lainnya di lingkungan sekitar kami.
Semoga kami bisa terus fokus dengan cahaya ananda, lebih rileks dan optimis dalam mendampingi dan mendidik mereka, serta membantu mereka menemukan peran hidupnya. Aamiin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibu, Kuatlah! Demi Surga Anakmu!

Para pengikut yang setia mendampingi Abdullah bin Zubair makin sedikit, dan ia mengkhawatirkan keselamatan mereka. Tetapi mereka ini tidak mau meninggalkannya sendirian sebagaimana teman-temannya walau nyawa harus menjadi taruhannya. Abdullah bin Zubair menemui ibunya, Asma’ binti Abu Bakar, yang telah berusia hampir 100 tahun dan telah buta matanya. Dia datang untuk mendiskusikan masalah yang dihadapinya. Abdullah bin Zubair menceritakan kepada ibunya situasi yang sedang dihadapinya. Termasuk berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada pasukan yang dipimpinnya. Jumlahnya memang sangat sedikit. Mendengar penuturan putranya tersebut, Asma’ jadi teringat dengan "ramalan" Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam saat melahirkannya. Inilah masa yang digambarkan oleh Rasulullah untuk putranya, dan ternyata ia ditakdirkan untuk menyaksikan kejadian tragis tersebut. Sebagai seorang ibu yang berhati tegar dan sangat teguh memegang kebenaran, Asma’ berkata, ...

Perjalanan Belajar Terbang Pekan Pertama

Alhamdulillah sudah sampai di pekan pertama tahap Kupu-kupu. Di pekan ini kami diibaratkan sebagai kupu-kupu muda yang baru belajar terbang.  Pembelajaran kali ini menggunakan fitur baru dari Facebook, yaitu fitur Mentorship. Setiap mahasiswa diminta mendaftar menjadi mentor untuk bidang yang dikuasainya, dan menjadi mentee untuk bidang yang akan dipelajarinya sesuai dengan peta belajarnya. Belajar Terbang Sebagai Mentor Awalnya saya bingung akan menjadi mentor di bidang apa. Saya sempat terpikirkan untuk menjadi mentor mengawal perkembangan anak usia 0-6 tahun. Kemudian keesokan harinya saya teringat bahwa selama lebih dari enam tahun kami sudah hidup tanpa TV dan kami bahagia dengan hal itu. Anak-anak kami tetap memiliki waktu melihat layar atau screentime, tetapi waktunya kami batasi dan durasi waktu tersebut sesuai kesepakatan kami dan anak-anak. Alhamdulillah selama ini anak-anak sangat minim aktivitas layar, sehari hanya maksimal 30 menit saja. Biasanya hanya 10-20 menit. Itu...