Langsung ke konten utama

Review Jurnal 5 : Identifikasi Aksi

Di pekan review kali ini saya mendapat buddy seorang teman yang sudah saya kenal sebelumnya, beliau adalah mbak Fajrina Addien dari IP Solo. Ya, saya sempat di Solo selama 2 tahun dan sampai sekarang masih susah move on dari suasana di sana, hahahaha...

Buddy saya kali ini, mbak Addien, adalah seorang seleb di IP yang sudah berpengalaman diundang ke sana kemari sebagai pembicara di bidang kecantikan dan public speaking. Beliau juga seorang host di Ipedia TV sekaligus menjadi direktur di sana. Woooo~ keren sekaliiii~ 🤩 
Nggak cuma profil beliau yang keren, tapi isi jurnalnya juga TOP banget 🤩 Waktu baca jurnal mbak Addien rasanya saya pengen mingslep aja, soalnya jurnal saya jauuuhh dibanding jurnal beliau yang terstruktur dan detail. Nggak heran sih, mbak Addien memang orangnya teliti sejak dulu waktu saya berkerjasama dengannya dan nampaknya seorang maximizer.

Mbak Addien mengangkat permasalahan yang sering terjadi di perempuan Indonesia, yaitu tidak merasa dirinya cantik, terjebak dalam standar cantik itu kulitnya putih, cantik itu dilihat dari wajahnya aja, dll. Hmmm... Doeloe jaman usia belasan, waktu ABG gitu, saya pun pernah mengalaminya. Saya Alhamdulillah dikaruniai kulit yang terang sampai-sampai dijuluki albino, tapi saya tidak merasa wajah saya cantik. Apalagi dengan rambut yang bergelombang dan berwarna coklat kemerahan ini. Menurut saya rambut saya ini nggak bagus, nggak cantik, yang bagus yang lurus hitam panjang. Hahahaha...
Memang ya, perkara cantik ini perlu diluruskan kembali maknanya ke anak-anak perempuan kita, apalagi yang akan masuk usia puber. Biar mereka tetap percaya diri dan bangga dengan dirinya sendiri. Dan ini menjadi salah satu concern saya juga yang punya dua anak perempuan. Meski usianya masih balita, anak kedua saya kadang membandingkan warna kulitnya dengan warna kulit saya, dia ingin punya warna kulit seperti warna kulit saya, bahkan pernah bilang mau tukeran kulit sama bunda. Sekarang sih Alhamdulillah udah nggak bahas-bahas soal warna kulit lagi atau membandingkan, atau merasa paling cantik. Dia sudah yakin bahwa semua perempuan diciptakan cantik oleh Allah dengan keunikannya masing-masing.

Eh, kok jadi curhat sih, haha... Kita balik ke jurnalnya mbak Addien lagi.

Nah, mbak Addien ini, dengan pengalaman masa kecilnya pernah mengalami bullying verbal masalah fisiknya, lalu saat dewasa tertarik dengan dunia kecantikan, kemudian merumuskan bahwa kecantikan seorang wanita itu terdiri dari beberapa dimensi yang menyusun kecantikan itu sendiri menjadi utuh. Mbak Addien menyebutnya sebagai cantik multidimensi. Ih waaaaw, keren yaaa 🤩 Nah, project mbak Addien sudah tertuang menjadi sebuah forum belajar yang diberi nama beautylogic academy. Di jurnalnya, Mbak Addien juga mencantumkan kurikulumnya dan bahkan kelasnya sudah berjalan setahu saya. 

Proses apa yang dilihat saat menetapkan highlight dan key update?
Mbak Addien menguasai isu yang ada, merumuskan kurikulum, menentukan timeline, dan menentukan apa saja yang akan disampaikan secara bertahap ke publik. Highlight dan key update yang mbak Addien tuliskan sudah sangat keren dan rinci 🤩👍

Seberapa efektifkah penggunaan highlight dan key update dalam melakukan kampanye di media sosial maupun website?
Cukup efektif. Dengan adanya highlight dan key update kita tidak bingung lagi dengan konten yang akan disampaikan di media sosial, untuk konten informasi yang membutuhkan beberapa tahap pun bisa tersampaikan secara utuh pada akhirnya.

Apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki?
Isi jurnalnya Masya Allah udah nggak usah diraguin lagi, lengkap, detail, dan sangat mudah dipahami. Progres projectnya juga sip banget. Tampilan media sosial yang digunakan untuk kampanye juga keren. Yang perlu diperbaiki? Menurut saya saat ini nggak ada... Hehe... As expected from mbak Addien yang always stunning 🤩

Terakhir, semoga project beautylogic academy-nya mbak Addien lancaaar dan bisa membuka mindset baru yang lebih baik tentang definisi cantik untuk semua perempuan dari berbagai usia dan kalangan, juga membuat kami semua percaya diri dengan apa yang sudah Allah berikan kepada kami. Aamiin...
Pengeeen deh suatu saat ikutan kelasnya, buat bekal mendidik anak-anak yang beberapa tahun lagi akan masuk usia remaja. Semoga ada kesempatan dan rejekinya. Aamiin...

Sukses selalu dan tetap menginspirasi yaaa mbak Addien, terima kasih sudah menjadi buddy saya pekan ini 🤗


**
Btw nggak pake template karena dapet template-nya format pdf, dan karena saya nggak sempat cari tahu atau mencoba mengubah pdf jadi gambar gitu misal. Semoga tetep diterima yaa jurnal review saya 😬



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Membangun Karakter di Hexagon City

Pekan ini saya kembali dibuat terkagum-kagum dengan Hexagon City. Konsep Character to Nation yang disampaikan founding mother membuat saya pribadi merinding. Bagaimana tidak? Beliau ingin kami memiliki karakter moral yang sama sebagai Hexagonia untuk membangun peradaban  Hexagon City. Karakter moral yang beliau maksud juga sama dengan karakter moral Ibu Profesional. Karakter moral sendiri diartikan sebagai kumpulan kualitas perilaku moral yang bisa menyatukan dan mendefinisikan secara budaya sebagai perbedaan dari warga lain. Kesamaan karakter moral akan menjadi identitas suatu kelompok. Di Hexagon City ada 3 komponen karakter moral yang harus kami miliki, yaitu:  Moral knowing, yaitu pengetahuan tentang moral. Ada 6 yang berlaku di Hexagon City. Moral feeling, yaitu perasaan tentang moral. Ada 6 yang harus mampu dirasakan oleh para Hexagonia. Moral action, yaitu bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Bisa dilihat dari 3 hal yaitu komp...

Ibu, Kuatlah! Demi Surga Anakmu!

Para pengikut yang setia mendampingi Abdullah bin Zubair makin sedikit, dan ia mengkhawatirkan keselamatan mereka. Tetapi mereka ini tidak mau meninggalkannya sendirian sebagaimana teman-temannya walau nyawa harus menjadi taruhannya. Abdullah bin Zubair menemui ibunya, Asma’ binti Abu Bakar, yang telah berusia hampir 100 tahun dan telah buta matanya. Dia datang untuk mendiskusikan masalah yang dihadapinya. Abdullah bin Zubair menceritakan kepada ibunya situasi yang sedang dihadapinya. Termasuk berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada pasukan yang dipimpinnya. Jumlahnya memang sangat sedikit. Mendengar penuturan putranya tersebut, Asma’ jadi teringat dengan "ramalan" Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam saat melahirkannya. Inilah masa yang digambarkan oleh Rasulullah untuk putranya, dan ternyata ia ditakdirkan untuk menyaksikan kejadian tragis tersebut. Sebagai seorang ibu yang berhati tegar dan sangat teguh memegang kebenaran, Asma’ berkata, ...