Langsung ke konten utama

Celoteh tentang 29 Mei ke 24

bismillah...

Holaa.. akhirnya saya posting lagi setelah vakum lamaaa~ sekali. hehehe :D

Sebenernya pengen banget nulis apaaa gitu sejak dini hari lalu, tapi belum juga tau apa yang harus ditulis. Sampai kemudian sebuah pesan singkat masuk. Pesan singkat dari adik bungsu. Pesan singkat yang membuat saya meleleh seketika, menangis tiba-tiba...

sms yang pertama masuk, dari Dimas :')

aaaaakkk T___T

iya banget, bener banget.
Ayah saya adalah pria yang romantiiiisss banget. setiap kali anak-anaknya berulang tahun ayah akan mengirimkan pesan ucapan selamat ulang tahun, dan ngirimnya pun saat dini hari. seolah ingin menjadi yang pertama mengucapkannya....
bukan cuma itu, tapi kalimat yang dipilih ayah dalam ucapannya selaluuu indah dan menggetarkan. padahal hanya ucapan sederhana, entah kenapa selalu membuat saya berlinang air mata. mungkin vibrasi emosi rasa cinta dan kasih sayang sangat kuat di dalamnya, jadi saya bisa menangkapnya dan kemudian mewek sejadinya. hiks.

jadi ingat waktu saya masih kuliah, ayah mengirimkan pesan singkat yang biasa aja siih sebenernya, tapi makna dari pilihan katanya ituuu~ bikin merinding kalo kata temen saya. temen saya aja bilang gitu! hehehe :D

sekarang ini saya jadi menyesal. menyesal kenapa saya nggak punya record apa-apa dari sekian sms ayah yang saya terima. menyesal kenapa saya malas menuliskannya di buku catatan atau di aplikasi word lalu menyimpannya di email, atau gimana gitu lah supaya bisa dibaca lagi... hikss...
saya memang menyimpannya di ponsel, tapi sayangnya ponsel saya rusak dan ketika diperbaiki semua data hilang...

ayah dan mamah saat saya menikah 2 tahun lalu :')


==============

Ayah...
jika saat ini ayah masih bisa kudengar suaranya, pasti ayah tetap menjadi yang pertama. pasti ayah memberi rangkaian kata yang istimewa dan luar biasa. tapi Allah lebih sayang ayah... semoga Allah hadiahkan surga untuk ayah... aamiin...

==============

bicara soal ulang tahun, sejatinya ulang tahun hanyalah saat dimana jatah usia kita semakin berkurang yang ditandai dengan angka usia yang semakin bertambah. saya sering merasa sedih kalau bertemu hari ulang tahun karena artinya saya semakin tua. ketika saya menyadari hal tersebut otomatis saya akan mengenang bertahun-tahun sebelumnya dan kemudian menyadari kalau saya masih belum bisa memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya. belum banyak prestasi yang saya dapatkan. belum banyak manfaat yang bisa saya berikan untuk sesama. pun di usia 24 tahun ini, saya belum jadi apa-apa... eh, udah jadi istri dan ibu ding. alhamdulillah... ^-^

setelah menyadari betapa tidak efektif dan efisiennya waktu saya selama ini, betapa saya kurang produktif, maka menginjak tahun 25 kehidupan saya ingin membuat sebuah resolusi. saya ingin bisa memberi manfaat yang lebiiiihh banyak lagi untuk sesama. saya ingin dikenang sebagai orang bermanfaat. salah satunya semoga bisa melalui blog ini, semoga kali ini saya bisa istiqomah menulis (yang meskipun tulisan saya jelas masih jauh banget dari kategori bagus. hehe. *jadi malu banget*) karena setiap kali saya punya blog, nggak pernah ada yang berumur panjang. ada sih 1, tumblr. saya jatuh cinta banget sama tumblr dan betah banget maininnya sampe 3 atau 4 tahunan :D

==================

yang pasti, saya bersyukur sekali Allah masih memberi saya kesempatan untuk merasakan nikmat iman, islam, sehat, dan jutaan nikmat lainnya yang nggak terhitung banyaknya.
saya bersyukur terlahir dari rahim mamah,
saya bersyukur terlahir sebagai putri ayah,
saya bersyukur memiliki saudara-saudara yang baik luar biasa,
saya bersyukur memiliki suami yang sangat baik dan hebat,
saya bersyukur memiliki anak yang sholih dan menyenangkan,
saya bersyukur memiliki komunitas yang membantu saya untuk tetap berpikir dan bersikap positif,
saya bersyukur menjadi diri saya sendiri seperti apa adanya saya saat ini...

sungguh Allah Maha baik. Allah Maha luar biasa. 
tanpa campur tangan kuasaNya, pastilah kini saya hanya manusia yang tanpa makna...
maka nikmatNya yang mana yang bisa kudustakan?
alhamdulillahirobbil'alamiin....

==================

baiklaaahh untuk pemanasan cukup segini dulu. semoga tulisan ini bisa menjadi reminder buat saya bahwa saya harus terus berbenah diri dan bersyukur dalam setiap keadaan, bahwa saya pun harus konsisten dan istiqomah mengasah pena saya meski nggak seberapa jago. yang paling penting adalah mengikat makna dan ide. kita nggak akan pernah tau kan kapan lagi makna dan ide itu datang? ^-^


salam,
bunda Faiq

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Belajar Jadi Fasilitator A Home Team

Hai-hai...  Saya punya cerita baru. Hehehe...  Jadi ceritanya saya lagi ikutan training fasilitator A Home Team dari ahometeam.id. A Home Team ini merupakan salah satu produknya Padepokan Margosari, keluarga panutan kami.  Dulu~ tanggal 14 Januari 2018 saya mengikuti workshop A Home Team yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional Jogja. Pak Dodik dan Bu Septi langsung yang memberi materi. Perasaan saya waktu itu? Waaah seneng bangett~ saya bersyukur bisa ikutan workshop meski nggak bisa couple sama suami karena beliau jagain anak-anak. Setelah workshop saya dapat bekal untuk membangun tim keluarga dan saya merasakan keluarga kami menjadi lebih kompak.  Sekarang, saya belajar lagi tentang A Home Team dengan niatan ingin menguatkan home team kami lewat berbagi dengan keluarga lain sebagai fasilitator. Meski materinya masih basic, namun tetap ada hal baru yang saya dapatkan. Apalagi keadaan keluarga kami dan tantangan yang kami hadapi sudah berbeda dengan empat tahun lal...

Membangun Karakter di Hexagon City

Pekan ini saya kembali dibuat terkagum-kagum dengan Hexagon City. Konsep Character to Nation yang disampaikan founding mother membuat saya pribadi merinding. Bagaimana tidak? Beliau ingin kami memiliki karakter moral yang sama sebagai Hexagonia untuk membangun peradaban  Hexagon City. Karakter moral yang beliau maksud juga sama dengan karakter moral Ibu Profesional. Karakter moral sendiri diartikan sebagai kumpulan kualitas perilaku moral yang bisa menyatukan dan mendefinisikan secara budaya sebagai perbedaan dari warga lain. Kesamaan karakter moral akan menjadi identitas suatu kelompok. Di Hexagon City ada 3 komponen karakter moral yang harus kami miliki, yaitu:  Moral knowing, yaitu pengetahuan tentang moral. Ada 6 yang berlaku di Hexagon City. Moral feeling, yaitu perasaan tentang moral. Ada 6 yang harus mampu dirasakan oleh para Hexagonia. Moral action, yaitu bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Bisa dilihat dari 3 hal yaitu komp...