Langsung ke konten utama

Cerita Hampir Dua Tahun Terakhir

Halooo~
Hampir dua tahun blog ini enggak saya isi. Hiks... Padahal duluuuu waktu awal bikin blog ini salah satu niatnya pengen punya tempat buat menyimpan letupan pikiran yang sering datang, tapi kenyataannya malah cuma buat nulis tugas kelas Bunda Sayang IIP 😅

Selama hampir dua tahun ini ada banyaaakk banget cerita. Terakhir saya nulis di sini kan 22 Juli 2018 yaa~
Waktu itu saya masih di Solo. Lalu akhir Agustus 2018 saya pindah ke Kuningan, ke rumah ibu saya, sementara suami tinggal di Jakarta karena beliau sudah kembali ngantor. Alhamdulillah tugas belajarnya udah selesai. Kami menjalani LDM kurang lebih hampir 10 bulan, dari akhir Agustus 2018 sampai pertengahan Juni 2019.

Saya bikin timeline aja kali yaa~

Akhir Agustus 2018 - awal Desember 2018 kami LDM Kuningan-Jakarta. Suami pulang ke Kuningan sepekan sekali. Awal Desember suami bertugas di tempat baru yaitu di Palu, Sulawesi Tengah.

8 Januari 2019 saya melahirkan anak ketiga. Alhamdulillah proses persalinan berjalan mudah dan lancar, suami masih menunggu boarding di Makassar, si bungsu sudah lahir ♥️

Pertengahan Juni 2019, habis lebaran, saya dan anak-anak menyusul ke Palu. Alhamdulillah babak baru kami dimulai.

Pertengahan Juni 2018 hingga hari ini, kami masih terus beradaptasi dengan situasi dan kondisi di Palu. Sebenarnya saya sih lebih tepatnya yang beradaptasi. Hehe... Mengurus sendiri tiga anak dan rumah tanpa ART, dengan keadaan yang mulai dari 0 seperti saat baru menikah, rasanya ituuuu menantang banget! Ada masa dimana saya nangiisss terus. Ada masa dimana saya happy karena dapet ritme yang pas. Ada juga masa dimana ritme itu udah nggak enak lagi. Dan sampai sekarang pun saya dan suami masih sering trial and error karena kami sadar, punya bayi itu bikin kondisi nggak bisa ideal. Tantangan, situasi, dan kondisi berubah seiring bertambahnya usia dan kemampuan si bungsu.

Oh iya, akhir 2019 kami mantap memutuskan untuk menjadi praktisi homeschooling 💃♥️
Setelah sebelumnya di akhir 2018 dan sepanjang 2019 saya fokus belajar mengenai homeschooling, akhirnya kami sampai pada keputusan besar ini. Alhamdulillah... Semoga kami mampu dan Allah selalu membimbing kami. Aamiin...

Update perkembangan anak-anak Alhamdulillah semuanya oke, berkembang sesuai usia masing-masing, fitrahnya pun tumbuh dengan baik insya Allah. Hal ini juga yang membuat kami mantap untuk memilih homeschooling sebagai jalur pendidikan anak-anak.

Perkembangan saya sendiri, hmmm... Saya ngerasa Allah benar-benar membuat saya naik level. Sejak hamil anak ketiga, menjadi fasilitator Matrikulasi batch 6 lalu, melahirkan, pindah ke Palu, semuanya benar-benar menempa saya. Saya baru sadar kalau semuanya memang Allah siapkan untuk saya. Qadarullah di sini saya bergabung dengan IP Sulteng dan diamanahi sebagai Ketua HIMA, tambahan peran ini membuat saya harus benar-benar berbenah diri dan upgrade kualitas maupun kapasitas diri agar bisa menjadi teladan bagi teman-teman yang lain. Pemimpin itu memberikan keteladanan, bukan begitu?

Tapi saya masih jauh banget dari teladan sih. Hiks...
Saya masih aja berkutat sama urusan saya sendiri, gimana biar saya nggak gampang nangis, gimana biar saya lebih kuat buat menjalani hari-hari. Karena sungguh rasanya emang episode kali ini tuh berat. Saya nggak mau cerita di sini, karena kontennya emang sensitif. Huhuhu...

Okeee~
Jadi gitu kira-kira rekap selama hampir dua tahun ini. Peristiwa penting yang terjadi. Selebihnya yaaa penting juga tapi cukup kami simpan sendiri. Hehehe...

Oh iya, satu hal lagi. Selama beberapa bulan ini saya sadar betapa Allah itu sayaaanggg banget sama saya. Saya flashback kejadian-kejadian yang saya alami di masa lalu, setiap episode yang saya lalui dari saya keciiillll sampai sekarang, dan saya nemu benang merahnya. Saya takjub, Allah itu memang Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Penyayang, pokoknya Allah bener-bener ngasih apa yang kita butuhkan. Saya ngerasa setiap episode yang terjadi di hidup saya sebelumnya, adalah referensi buat saya menjalani hidup saya saat ini. Ya Allah, i love You more ♥️♥️♥️♥️♥️

Bismillah saya siap terlahir kembali menjadi diri yang baru, saya siap bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik 🦋

Sssttt.... Saat ini saya sedang menjalani perkuliahan kelas Bunda Cekatan di IIP loh, daaann insya Allah pekan depan masuk ke tahap Kepompong 🤩

Palu, 11 Maret 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Membangun Karakter di Hexagon City

Pekan ini saya kembali dibuat terkagum-kagum dengan Hexagon City. Konsep Character to Nation yang disampaikan founding mother membuat saya pribadi merinding. Bagaimana tidak? Beliau ingin kami memiliki karakter moral yang sama sebagai Hexagonia untuk membangun peradaban  Hexagon City. Karakter moral yang beliau maksud juga sama dengan karakter moral Ibu Profesional. Karakter moral sendiri diartikan sebagai kumpulan kualitas perilaku moral yang bisa menyatukan dan mendefinisikan secara budaya sebagai perbedaan dari warga lain. Kesamaan karakter moral akan menjadi identitas suatu kelompok. Di Hexagon City ada 3 komponen karakter moral yang harus kami miliki, yaitu:  Moral knowing, yaitu pengetahuan tentang moral. Ada 6 yang berlaku di Hexagon City. Moral feeling, yaitu perasaan tentang moral. Ada 6 yang harus mampu dirasakan oleh para Hexagonia. Moral action, yaitu bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Bisa dilihat dari 3 hal yaitu komp...

Ibu, Kuatlah! Demi Surga Anakmu!

Para pengikut yang setia mendampingi Abdullah bin Zubair makin sedikit, dan ia mengkhawatirkan keselamatan mereka. Tetapi mereka ini tidak mau meninggalkannya sendirian sebagaimana teman-temannya walau nyawa harus menjadi taruhannya. Abdullah bin Zubair menemui ibunya, Asma’ binti Abu Bakar, yang telah berusia hampir 100 tahun dan telah buta matanya. Dia datang untuk mendiskusikan masalah yang dihadapinya. Abdullah bin Zubair menceritakan kepada ibunya situasi yang sedang dihadapinya. Termasuk berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada pasukan yang dipimpinnya. Jumlahnya memang sangat sedikit. Mendengar penuturan putranya tersebut, Asma’ jadi teringat dengan "ramalan" Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam saat melahirkannya. Inilah masa yang digambarkan oleh Rasulullah untuk putranya, dan ternyata ia ditakdirkan untuk menyaksikan kejadian tragis tersebut. Sebagai seorang ibu yang berhati tegar dan sangat teguh memegang kebenaran, Asma’ berkata, ...