Berproses di IIP memang tidak lepas dari tantangan, meski begitu, tantangan yang diberikan sejatinya adalah aktivitas yang membahagiakan dan membuat saya lebih mengenal diri sendiri.
Saat ini saya sedang mengikuti Orientasi Kampung Komunitas Ibu Profesional, di materi ketujuh ini kami diminta membuat kapsul waktu. Waaah menarik banget! Ini kali pertama saya membuat kapsul waktu, jadi saya akan menceritakan proses dan lika-likunya di sini 🤩
Pra Pembuatan
Sebelum membuat kapsul waktu saya banyak mengobrol dengan suami dan anak-anak, saya meminta pendapat mereka tentang diri saya saat ini dan harapan seperti apa saya di masa depan, sesuai peran saya pada mereka. Suami menyampaikan pendapatnya tentang peran saya sebagai istri, Faiq dan Syaura menyampaikan pendapat mereka tentang saya sebagai Ibu. Obrolan ini kami lakukan selama beberapa hari saat makan malam dan kruntelan sebelum tidur. Saya tidak menyangka ternyata seperti itulah saya di mata mereka. Saya bersyukur sekali bahwa ternyata selama ini saya sudah cukup baik memainkan peran sebagai istri dan ibu, saya bersyukur bahwa saya dicintai sedemikian besar oleh suami dan anak-anak. Terima kasih kesayanganku...
Proses Pembuatan
Saya menyiapkan alat dan bahan untuk membuat kapsul waktu. Media yang saya pilih adalah toples bekas selai karena itu satu-satunya media yang menurut saya cocok secara fungsi dan ukuran. Ada botol plastik, tetapi ukurannya terlalu besar buat saya.
Saya membuat dua buah kapsul waktu, yang pertama adalah untuk diri saya di tahun 2022, dan satu lagi untuk diri saya di tahun 2025.
Saya menulis surat untuk diri saya sendiri di kertas binder, kemudian saya menuliskan harapan-harapan saya sebagai pribadi, istri, dan ibu di kertas post it warna-warni. Selanjutnya kertas-kertas tadi saya lipat dan simpan bersamaan dalam toples selai.
Terakhir, saya membuat label di tutup maupun di badan toples menggunakan kertas label. Saya membubuhkan cap perpustakaan keluarga kami di sana dan menuliskan keterangan kapan kapsul waktu tersebut akan dibuka.
Kapsul waktu ini tidak saya tanam, karena saya masih jadi kontraktor alias belum punya rumah sendiri. Hihihi... Jadi kapsul ini hanya saya simpan di pojokan lemari baju yang insya Allah aman dari jangkauan anak-anak.
Kapsul waktu ini tidak saya tanam, karena saya masih jadi kontraktor alias belum punya rumah sendiri. Hihihi... Jadi kapsul ini hanya saya simpan di pojokan lemari baju yang insya Allah aman dari jangkauan anak-anak.
Refleksi
Saya bahagiaaaa banget dengan tugas ini. Karena saya jadi bisa lebih mengenal diri sendiri, saya pun teringat akan kebiasaan saya di masa lalu saat belum menjadi ibu, yaitu berkomunikasi dengan diri sendiri melalui tulisan.
Selama proses pembuatan kapsul waktu ini, dari pra pembuatan hingga selesai, membuat saya jadi belajar untuk jujur pada diri sendiri dan tetap menjadi otentik tanpa perlu mengabaikan peran lain yang saya pilih.
Terima kasih tugas bahagianya, IP! ♥️
#kapsulwaktu
#orientasikomunitasibuprofesional
#maret2020
Komentar
Posting Komentar