Langsung ke konten utama

Review Jurnal 2 : Membangun Tim yang Solid

Seperti materi pertama, di materi kedua pun ada sesi review. Pasangan atau buddy di review kedua ini berbeda dengan yang sebelumnya. Saya mendapat buddy mbak Yayan Nurlian dari IP Kalbar. Ternyata mbak Yayan ini satu WAG dengan saya di WAG Kahima. Wah wah... Selama ini saya memang tidak terlalu memperhatikan dan tidak hapal nama-nama Kahima dan asalnya, hanya beberapa saja yang saya tahu. Baru ngeh kami sama-sama di WAG Kahima setelah saya lihat pesan beliau di WAG Kahima 😅

Membaca jurnal mbak Yayan saya jadi ikut bersemangat. Saya merasakan ada keseruan saat mbak Yayan akhirnya bisa membentuk tim dengan teman-teman beliau di tim TEMANI. Tim ini berisi calon ibu pembaharu yang memiliki tema problem statement atau akar masalah yang sama yaitu seputar emosi utamanya emosi negatif. 

Secara keseluruhan jurnal mbak Yayan udah sip banget. Berikut beberapa hal yang sudah baik di jurnal mbak Yayan.




Apakah ada yang perlu diperbaiki? Hmmm... Saya rasa tidak ada. Sudah oke banget jurnalnya, saya bahkan ikut termotivasi dengan jurnal mbak Yayan, sehingga saya berencana untuk menuliskan jurnal yang lebih baik daripada sebelumnya di jurnal ketiga nanti.



Meski saat ini masih tim mbak Yayan masih membutuhkan personil di bidang tazkiyatun nafs, tim ini tetap akan terus lanjut. Mbak Yayan sendiri sudah mantap untuk berada di tim ini dengan peran dan tugas yang dipilihnya. Semoga mbak Yayan dan tim-nya bisa tetap solid dan bisa menyelesaikan masalah yang ada serta menjadi ibu-ibu pembaharu. Yakin banget, ada banyak ibu di luar sana yang memiliki masalah serupa.

Semangat dan sukses selalu tim TEMANI! 🤩

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Jadi Fasilitator A Home Team

Hai-hai...  Saya punya cerita baru. Hehehe...  Jadi ceritanya saya lagi ikutan training fasilitator A Home Team dari ahometeam.id. A Home Team ini merupakan salah satu produknya Padepokan Margosari, keluarga panutan kami.  Dulu~ tanggal 14 Januari 2018 saya mengikuti workshop A Home Team yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional Jogja. Pak Dodik dan Bu Septi langsung yang memberi materi. Perasaan saya waktu itu? Waaah seneng bangett~ saya bersyukur bisa ikutan workshop meski nggak bisa couple sama suami karena beliau jagain anak-anak. Setelah workshop saya dapat bekal untuk membangun tim keluarga dan saya merasakan keluarga kami menjadi lebih kompak.  Sekarang, saya belajar lagi tentang A Home Team dengan niatan ingin menguatkan home team kami lewat berbagi dengan keluarga lain sebagai fasilitator. Meski materinya masih basic, namun tetap ada hal baru yang saya dapatkan. Apalagi keadaan keluarga kami dan tantangan yang kami hadapi sudah berbeda dengan empat tahun lal...

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Jurnal 4 Bunda Salihah IIP : SMART Goals dan Sumber Daya

Alhamdulillah... Akhirnya bisa nulis jurnal lagi. Huhuhu~ Beneran lega dan bersyukur karena ternyata saya bisa bertahan... Di materi 3 dan Questival kemarin rasanya pengen mundur aja... Karena memang perkuliahan kali ini terasa lebih berat... Plus saya memilih untuk membangun tim sendiri dan ternyata tim saya hanya berdua dengan suami. Pas materi 3 beliau ke luar kota dan kami nggak punya banyak waktu untuk ngobrol bareng tentang kuliah di kampus Ibu Pembaharu ini. Pas Questival beliau baru pulang dari luar kota dan saya sempet sakit gara2 mau haid jadi ikutan Questival nggak bisa extra miles. Lalu yang sekarang ini beliau sibuk banget sama kerjaan kantornya, weekend yang biasanya di rumah pun harus dihabiskan di kantor. Hiks... Sempet terpikir untuk mengerjakan sendiri aja atau menawarkan beliau untuk nggak usah lanjut aja atau bahkan sayanya mundur dari perkuliahan ini, tapi ternyata akhirnya kami bisa menyempatkan untuk ngobrol bareng tentang SMART ini dan oret-oret template bareng....