Langsung ke konten utama

KLIP 2022, here we go!

Hello! Ini tulisan pertama di blog di tahun 2022. Agak kesiangan ya soalnya sekarang udah tanggal 16 Januari, hehehe... Tapi nggak papa deh daripada nggak sama sekali 😅


Nggak seperti tahun lalu yang akhir tahun dan awal tahunnya cukup santai, akhir tahun ini agak padat karena pengaruh aktivitas suami di kantor dan atmosfer mutasi di kantornya. Saya pun cukup hectic mempersiapkan acara di komunitas, padahal rasanya akhir tahun itu pengen banget liburan. Saya pun pernah berencana FSP kali ini pengen kemanaaa gitu, eh tapi sampai sekarang belum juga kesampaian. Hahahaha... FSPnya di rumah aja, dan nggak sefokus tahun lalu. Cuma bener-bener sambil nyantai dan ambil di momen yang pas. Nggak diagendakan spesifik kayak tahun lalu. Heu... 


Seperti tahun sebelumnya, saya pun punya rencana untuk belajar hal baru tahun ini, atau membangun kebiasaan baik baru. Tahun ini saya ingin berperjalanan dengan KLIP, Kelas Literasi Ibu Profesional. Sebenernya tahun lalu sempet masuk FBG KLIP dan ikut daftar KLIP 2021, tapi saya cuma daftar aja, nggak bener-bener ikutan nulis 🙈 Insya Allah tahun ini mau belajar komitmen dan konsisten di KLIP, salah satu alasannya adalah karena proses saya di IIP secara "akademik" sudah selesai, dan saya memilih untuk rehat dulu dari aktivitas di IIP.  Saya pengen menjelajah playground lain di Ibu Profesional. Dan playground yang saya pilih untuk bermain dan bersenang-senang tahun ini adalah KLIP. Bismillah semoga saya bener-bener bisa High Energy Ending juga di KLIP 💪


Kenapa KLIP? 

Saya memilih KLIP bukan tanpa alasan. Setelah mencoba berbagai aktivitas dan ikutan kelas-kelas selama setidaknya 5-6 tahun terakhir, ternyata benang merahnya tetap sama yaitu literasi. Kesukaan dan kekuatan saya juga ternyata ada di sini. Saya suka belajar dan hal-hal tentang literasi. Saya punya kemampuan komunikasi yang baik melalui tulisan dan juga lisan (tapi lewat tulisan lebih baik). Saya suka membaca dan sering banget punya random thoughts yang kalau dituliskan bisa jadi panjang (kayak tulisan ini, heu...). Dan satu lagi, saya pernah menelurkan karya dari tulisan saya meski cuma buku antologi. Lalu kemarin saat instansi tempat suami bekerja mengadakan lomba, salah satunya lomba menulis surat, ternyata surat saya menjadi salah satu yang lolos masuk dalam 5 besar. Padahal pesertanya dari seluruh Indonesia, diikuti oleh karyawati instansi tersebut maupun ibu-ibu dharma wanitanya. Saya belum berhasil mendapatkan juara, tapi ada kebanggaan tersendiri saat karya saya diapresiasi dan masuk nominasi. Hal itu cukup menguatkan saya kalau saya memang punya kekuatan di mengomunikasikan ide melalui tulisan, jadi saya ingin mengasahnya kembali dengan mengikuti KLIP. Semoga saya bisa berkarya lagi tahun ini dan di tahun-tahun mendatang. Aamiin... Ah iya, satu lagi, setelah saya renungkan, saya butuh media untuk melakukan self love dan self healing yang ternyata setelah saya coba, menulis merupakan media yang efektif. Jadi salah satu strong why saya adalah saya punya sarana self healing. 


Harapan/Goal Saya bersama KLIP

Setelah belajar banyak hal di Ibu Profesional juga kelas lain di luar IP, saya mulai sadar bahwa ternyata apa yang saya dapat sebenarnya sudah cukup untuk bisa dibagikan, hanya saja saya belum punya rasa percaya diri yang cukup. Saya harap bersama KLIP saya bisa memulai langkah berbagi tersebut. Saya juga berharap bisa kembali berkarya setelah berperjalanan bersama KLIP. Hal paling utama tentu saja adalah saya bisa membangun konsistensi dalam menulis dan membangun kebiasaan baik menulis. Saya sadar banget selama ini bukannya saya nggak bisa nulis, tapi saya nggak bisa mengalahkan kemalasan diri 🙈


Nulis Apa? 

Apa aja. Saya ingin bersenang-senang di sini, jadi saya nggak akan menargetkan diri saya untuk menulis ini atau itu, menulis yang begini atau begitu... Saya ingin menulis saja sebagai bentuk rasa cinta saya pada diri sendiri, sebagai sarana healing diri sendiri. Saya nggak ingin "membebani" diri dengan standar tertentu. Pokoknya nulis aja dulu, meski itu cuma pikiran-pikiran random atau curhat yang terkesan nggak perlu. Hehehe... 

Semoga dengan saya menuliskan ini, diri saya jadi inget kalau saya nulis buat membahagiakan diri, bukan buat berkompetisi apalagi kalo berkompetisi sama orang lain. 


Nulisnya dimana? 

Karena saya suka mencoba hal-hal baru, mungkin saya juga akan mencoba berbagai tempat untuk menyimpan tulisan. Hehehe... Kalau random thoughts atau curhat gini saya tulis di blog ini, kalau hal yang berkaitan sama keluarga dan kayaknya bakal ada manfaat buat orang lain saya akan taruh di blog keluarga, kalau sesuatu yang informatif dan bisa jadi konten mungkin saya coba post juga di sosmed? 


Oke, sekian tulisan pertama di 2022 dan juga postingan perdana yang saya setorkan ke KLIP tahun ini. Semoga saya bisa mencapai goal dan menemukan kebahagiaan di playground ini. 

KLIP 2022, here we go! 

Sampai jumpa di cerita berikutnya! 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal 4 : SMART Goals dan Sumber Daya

Di sistem umpan balik yang keempat ini saya mendapatkan buddy dari Jakarta, mbak Helena namanya. Beliau seorang ibu bekerja di ranah domestik dan juga aktif sebagai blogger. Saat berkenalan beliau cerita bahwa beliau pernah tinggal di Palu! Obrolan seputar tempat wisata di Palu dan sekitarnya pun mengalir. Ah, rasanya ingin sekali pandemi cepat berlalu jadi saya bisa jalan-jalan yang agak jauh lagi. Sudah lama berencana ke Donggala lagi, atau ke Poso, tapi karena Pandemi jadi tertunda. Paling jauh ke Sibedi di Sigi 😅 Selain ngobrolin tempat wisata di Palu dan sekitarnya, kami juga ngobrolin proses menjalankan tantangan 4 kemarin. Ternyata mbak Helena sama seperti saya yang berjalan bersama tim keluarga, bedanya mbak Helena melibatkan anak-anaknya sedangkan saya hanya dengan suami saja. Proses menentukan SMART Goals pun tidak terlalu sulit, diskusi yang terjadi di tim beliau berjalan lebih santai dan lebih mudah dari sebelumnya. Melihat SMART Goals dan milestone yang dibuat oleh mbak H...

Membangun Karakter di Hexagon City

Pekan ini saya kembali dibuat terkagum-kagum dengan Hexagon City. Konsep Character to Nation yang disampaikan founding mother membuat saya pribadi merinding. Bagaimana tidak? Beliau ingin kami memiliki karakter moral yang sama sebagai Hexagonia untuk membangun peradaban  Hexagon City. Karakter moral yang beliau maksud juga sama dengan karakter moral Ibu Profesional. Karakter moral sendiri diartikan sebagai kumpulan kualitas perilaku moral yang bisa menyatukan dan mendefinisikan secara budaya sebagai perbedaan dari warga lain. Kesamaan karakter moral akan menjadi identitas suatu kelompok. Di Hexagon City ada 3 komponen karakter moral yang harus kami miliki, yaitu:  Moral knowing, yaitu pengetahuan tentang moral. Ada 6 yang berlaku di Hexagon City. Moral feeling, yaitu perasaan tentang moral. Ada 6 yang harus mampu dirasakan oleh para Hexagonia. Moral action, yaitu bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Bisa dilihat dari 3 hal yaitu komp...

Ibu, Kuatlah! Demi Surga Anakmu!

Para pengikut yang setia mendampingi Abdullah bin Zubair makin sedikit, dan ia mengkhawatirkan keselamatan mereka. Tetapi mereka ini tidak mau meninggalkannya sendirian sebagaimana teman-temannya walau nyawa harus menjadi taruhannya. Abdullah bin Zubair menemui ibunya, Asma’ binti Abu Bakar, yang telah berusia hampir 100 tahun dan telah buta matanya. Dia datang untuk mendiskusikan masalah yang dihadapinya. Abdullah bin Zubair menceritakan kepada ibunya situasi yang sedang dihadapinya. Termasuk berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada pasukan yang dipimpinnya. Jumlahnya memang sangat sedikit. Mendengar penuturan putranya tersebut, Asma’ jadi teringat dengan "ramalan" Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam saat melahirkannya. Inilah masa yang digambarkan oleh Rasulullah untuk putranya, dan ternyata ia ditakdirkan untuk menyaksikan kejadian tragis tersebut. Sebagai seorang ibu yang berhati tegar dan sangat teguh memegang kebenaran, Asma’ berkata, ...